Berita Regional
Polisi Aniaya Tahanan di Polsek, Keluarga Korban Dilarang Menjenguk: Pak Kanit Ketapel Pakai Batu
Kasus dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum polisi kembali mencuat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
TRIBUNJATENG.COM - Kasus dugaan penyalahgunaan kekuasaan oleh oknum polisi kembali mencuat di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), setelah tahanan dengan inisial ED dilaporkan menjadi korban kekerasan di dalam sel Polsek Baruga.
Kronologi kejadian ini terungkap setelah keluarga korban, yang diwakili oleh ibunya berinisial AY, menjenguk ED pada Sabtu (30/3/2024).
ED, yang telah berada dalam tahanan sejak Sabtu sebelumnya (23/3/2024), mengalami serangkaian kekerasan selama kurang lebih dua belas hari di tahanan Polsek Baruga.
Menurut keterangan ibu korban, AY, ED terlihat mengalami luka saat dibesuk. Saat ditanyai, ED mengaku telah menjadi korban kekerasan di dalam tahanan.
Diceritakannya bahwa kejadian pertama terjadi saat sedang dilakukan proses pemeriksaan oleh petugas polisi terkait kasusnya. Ketika diminta menandatangani berita acara, ED diserang dengan dipukul di bagian kepala dan ditendang pada bagian perutnya.
"Saat itu saya tidak terlalu hiraukan," ujar ibu korban berinisial AY, Senin (1/4/2024).
Hanya saja ketika menjenguk, AY mulai khawatir kondisi anaknya.
Sebab saat dijenguk ia meringis kesakitan. Setelah dicek, tubuhnya memar.
Tahanan ini juga mengaku dianiaya menggunakan ketapel.
AY pun memutuskan melaporkan kejadian tersebut ke Bidpropam Polda Sultra.
"Soalnya saya takut sama keselamatannya anaku," katanya.
Kepolisian Sektor atau Polsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melarang keluarga ED alias D untuk dikunjungi, Senin (1/4/2024).
Sementara, kata ibu korban berinisial AY, hari ini merupakan jadwal untuk kunjungan tahanan.
"Hari ini maunya jadwal besuk tapi polisi larang dulu," ujarnya, Senin (1/4/2024).
Kata AY, dirinya mengetahui sang anak diduga dianiaya saat mengunjunginya pada Sabtu, 30 Maret 2024.
Saat itu, ED merintih kesakitan dan memegang bagian perutnya.
Kemudian AY mencoba memegang perut anaknya.
"Jadi dia buka perutnya, saya lihat merah memar.
Saya tanya kenapa, dia bilang Pak Kanit masuk ke dalam sel, dia kasih berdiri mereka terus diketapel pakai batu besar," ungkap AY saat ditemui pada Senin (1/4/2024).
Kata AY, selain dianiaya dalam sel, ED juga dianiaya pada saat menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di mana ia ditendang dan dipukul pada bagian kepala.
"Tapi dia tidak tahu siapa yang pukul itu," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Baruga, AKP Agung Pratomo membantah dugaan penyiksaan tersebut.
"Tidak ada itu (penyiksaan)," katanya saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Kronologi Oknum Polisi Diduga Aniaya Tahanan Polsek Baruga Kota Kendari, Ketahuan Saat Dibesuk
Ayah Tewas Dibunuh dan Ibu Jadi Tersangka, 2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Bu Fefen Lari Gendong 2 Cucu Kembar Usia 3 Bulan Sebelum Rumah Ambruk Akibat Gempa di Bondowoso |
![]() |
---|
Jasad Ditemukan Tak Utuh di Hutan, Diduga Wawan Pelaku Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Pacitan |
![]() |
---|
Mahasiswi Dibekap Pasir Pantai Kekasihnya hingga Tewas gara-gara Tolak Hubungan Badan |
![]() |
---|
Jenazah Turis Australia Dipulangkan Tanpa Jantung, RS Bali Bantah Terlibat Pencurian Organ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.