Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Anggota Polda Jateng Bunuh Diri

Kematian Kompol T, Anggota Ditresnarkoba Polda Jateng Tak Ada Kaitan Ungkap Kasus Besar di Semarang

Kematian Kompol T, seorang Kepala Unit (Kanit) di Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Tengah tak ada kaitan dengan pekerjaannya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: raka f pujangga
dok Polda Jateng
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara polisi bunuh diri dengan pistol di sebuah rumah dinas Komplek Akpol Blok K Jalan Sanusi, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024). Polda Jateng membantah kematian korban ada kaitannya dengan kasus narkoba yang telah diungkap. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Kematian Kompol T, seorang Kepala Unit (Kanit) di Direktorat Resesre Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Tengah tak ada kaitan dengan pekerjaannya.

Spekulasi itu sempat muncul karena Kematian Kompol T  bertepatan dengan rilis kasus pengungkapan rumah produksi sabu dan happy water di Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024) pagi. 

Kasus itu dibongkar Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri bersama Bea Cukai dibantu Ditresnarkoba Polda Jateng.

Baca juga: Semarang Jadi Wilayah Seksi Tempat Produksi Narkoba, Omzet Triliunan, Bareskrim Polri Ungkap Alasan

"Tidak ada kaitannya (kasus  narkoba besar di Semarang), itu hanya masalah keluarga," papar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, polisi menemukan lima (5) strip obat,  setiap stripnya berisi antara 9-10 tablet.

Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara polisi bunuh diri di Semarang
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara polisi bunuh diri dengan pistol di sebuah rumah dinas Komplek Akpol Blok K Jalan Sanusi, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024). Polda Jateng membantah kematian korban ada kaitannya dengan kasus narkoba yang telah diungkap.

Adapula satu strip kecil isi tiga tablet karena sisa diminum. 

Lima (5) strip obat yang ditemukan di antaranya jenis akarbosa yakni obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2.

Jenis obat lainnya yakni Metformin hydrochloride (HCL) yaitu obat terapi lini pertama pada pengobatan diabetes melitus tipe 2. 

Obat-obatan itu ditemukan polisi di lokasi korban bunuh diri saat olah tempat kejadian perkara. 

Terkait temuan obat-obatan tersebut, Kabid Humas membenarkan, hanya saja kurang tahu jenis pastinya. 

Pihaknya hanya memastikan korban bunuh diri menggunakan pistol jenis Glock.

"Iya, bunuh diri pakai senjata api, diletuskan," paparnya.

Sebelumnya, korban bunuh diri di dalam mobil Honda Mobilio warna putih di sebuah rumah dinas Komplek Akpol Blok K Jalan Sanusi, Gajahmungkur, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

Mobil putih tersebut terparkir rapi di depan rumah.

Darah tampak mengucur dari pintu mobil sisi kiri.

Korban melakukan bunuh diri di kursi kemudi. T

ampak di atap mobil kursi kemudi bekas peluru yang tak tembus.

Korban meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak meliputi dua anak perempuan dan satu anak laki-laki.

Keempatnya, masih trauma selepas kejadian tersebut.

"Diduga ada masalah keluarga," sambung Satake.

Baca juga: Tak Lazim, Warga Ungkap Aktvitas Rumah Produksi Narkoba Happy Water di Semarang Tiap Jam 11 Malam

Pihak keluarga sempat membawa korban ke RS Elizabeth Semarang.

Namun, nyawanya tak tertolong.

"Kejadian ini masih penyelidikan," paparnya. (iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved