Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2024

Serunya Pesantren Ramadan di SMP IT PAPB Semarang, Bentuk Generasi Mardhatillah

Nuansa Ramadan di SMP Islam Terpadu (IT) PAPB  di Kota Semarang diisi dengan pesantren. Giat religi tambahan itu digelar rutin setiap tahunnya.

|

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Nuansa Ramadan di SMP Islam Terpadu (IT) PAPB  di Kota Semarang diisi dengan pesantren. Giat religi tambahan itu digelar rutin setiap tahunnya.

"Kegiatan itu diikuti kelas 7,8,9. Kegiatan itu dibagi menjadi dua gelombang santri pria dulu baru santri putri," ujar Ketua Panitia, Zuli Zutiono, Rabu (3/4/2024) sore.

Zuli menceritakan kegiatan ramadan dimulai dari pawai keliling kampung. Tujuan kegiatan  adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat jika bulan ramadan kian dekat.

"Kegiatan itu juga memberitahukan bahwa SMP IT PAPB ada kegiatan Ramadan dari 30 Maret hingga 5 April 2024," tuturnya.

Baca juga: Pesantren Ramadan, SMPN 1 Kedungwuni Pekalongan Tumbuhkan Jiwa Sosial Siswa

Baca juga: Isi Pesantren Ramadan di SMPN 1 Purwokerto, Mahasiswa FUAH UIN Saizu Bekali Siswa Materi Keagamaan

Zuli mengatakan pesantren ramadan itu bertajuk menebar hikmah menebar hikmah menggapai maghfiroh, menuju generasi mardhatillah (yang diridhoi Allah SWT). Pada giat ramadan itu para santri diajarkan salat sunah, dan salat wajib.

"Salat sunah semua petugas baik itu muadzin, Iqomah dan Imam dilaksanakan oleh teman mereka yang berada di kelas Ulya sekaligus sebagai tutor sebaya selama kegiatan ramadan. Mereka mengajar dan menyampaikan ilmu yang didapatkan sebelum ada pendalaman materi dari guru. Sebelum pulang mereka akan di tes oleh guru pendamping ruang," tuturnya,

Menurutnya, keunikan pesantren ramadan tahun ini para santri dikenalkan sastra pegon atau tulisan arab tidak berharakat. Tulisan arab itu sering disebut arab gundul. Tak hanya para santri diajarkan kitab Syifaul Jinan.

"Kitab itu mempelajari tentang membaca Alquran yang baik dan benar. Ini sudah diperjemahkan oleh ulama kita Indonesia kelahiran Demak Mranggen yakni KH Ahmad Muhtohar," imbuhnya.

Pada kegiatan pesantren ramadan pihak sekolah berkolaborasi dengan orang tua siswa. Semua kebutuhan siswa dari makan berbuka puasa disediakan oleh orang tua.

"Kami sudah menjadwalkan. Jadi setiap anak mendapatkan jatah makan sahur atau buka puasa. Makanan yang dikirimkan orang tua siswa diberikan anaknya dan kelompoknya. Kalau snack (makanan ringan) dikumpulkan di meja. Ambilnya bebas sesuai selera,"terangnya.

Ia menuturkan uang shodaqoh dan zakat disalurkan ke panti asuhan maupun pondok pesantren. Para santri diajak untuk ikut menyalurkan.

"Tujuannya agar para santri shodaqoh dan zakat yang santri sudah disalurkan," tandasnya.(rtp)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved