Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pengakuan Widarto, Polisi Gadungan Yang Minta THR Perusahaan Ngaku Pakai Seragam Cuma Setahun Sekali

Begini tampang Widarto (56), polisi gadungan yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) ke toko distributor minuman air mineral.

Editor: raka f pujangga
Kolase Foto TribunJakarta/WartaKota/Rendy Rutama Putra
Tampang Widarto (56) pria yang nekat nyamar menjadi polisi gadungan di kawasan Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur dan telah di tangkap pihak Polsek Duren Sawit pada Rabu (3/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Begini tampang Widarto (56), polisi gadungan yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) ke toko distributor minuman air mineral kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (3/4/2024).

Widarto tampak lesu saat diamankan polisi.

Ia terlihat melepas seragam polisi berwarna cokelat dengan pangkat AKP.

Baca juga: Inilah Tampang 2 Polisi Gadungan, Pakai Senjata Airsoft Gun Buat Cari Mangsa di Solo

Diketahui polisi gadungan tersebut membelinya di Pasar Senen, Jakarta Pusat seharga Rp 270 ribu.

 

Seragam itu digunakannya saat meminta jatah THR ke toko distributor minuman air mineral di Jalan Selat Bali Blok E11 No 5A RT 04 17 Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta.

Kini Widarto telah ditahan di Mapolsek Duren Sawit. Ia pun mengaku bekerja sebagai calo di sejumlah wilayah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) kawasan DKI Jakarta.

“Kerja di Samsat, calo Samsat kemana aja, daerah Daan Mogot, Jakarta Timur, Jakarta Utara,” kata Widarto saat ditemui di Mapolsek Duren Sawit, Kamis (4/4/2024).

Hanya saja selama bekerja sebagai calo, pria asal Semaran itu tidak pernah menceritakan aktivitas sebagai polisi gadungannya itu ke pihak keluarga maupun rekannya.

“Saya tinggal numpang sama saudara, tapi kalau saya pakai seragam polisi ini habis saya pakai langsung saya pakai jaket biar tidak keliatan, pokoknya tidak ada yang tahu saya begini (Menjadi polisi gadungan),” jelasnya.

Widarto mengatakan ketika dirinya mengenakan seragam polisi hanya di waktu tertentu, yakni pada hari besar atau hari raya.

Sebab menurutnya di waktu tersebut masyarakat akan memberikannya sebuah bingkisan maupun THR, dan itu sudah dilakukan berjalan satu tahun.

“Saya pakai begini (seragam polisi) kalau pas seperti tahun baru, itu kan posisi ramai, pasti ada tahun baru ada yang bakalan kasih bingkisan, kadang kan seperti kue-kue ada,” tuturnya.

Kapolsek Duren Sawit, AKP Sutikno telah memastikan polisi yang diinformasikan minta jatah THR di kawasannya itu adalah gadungan.

Kepastian itu disampaikannya usai pihaknya dalam hal ini penyidik Polsek Duren Sawit melalukan interogasi terhadap pelaku.

“Setelah dicek ternyata benar ada seorang laki-laki yang ternyata dilihat identitasnya mengaku bernama Widarto untuk menggunakan seragam polisi, dan setelah dicek identitasnya memang bukan polisi, ternyata dia adalah polisi gadungan,” kata Sutikno, Kamis (4/4/2024).

Sutikno mengungkapkan pelaku tersebut juga terbukti meminta THR hingga bingkisan hari raya lebaran idul fitri 2024 kepada toko tersebut.

Beruntungnya pemilik toko tidak memberikannya, dan pelaku langsung dibawa jajaran Sutikno ke Mapolsek Duren Sawit setelah mengetahui adanya kejadian tersebut.

“Pelaku itu minta bingkisan atau THR lebaran saat kejadian, tapi selebihnya kami masih lakukan pemeriksaan,” pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, aksi tersebut terjadi pada Rabu (3/4/2024).

Pemilik toko, Sumiyati mengatakan peristiwa itu bermula saat dirinya tengah melayani pembeli sekira pukul 10.45 WIB.

Secara tiba-tiba datang seorang pria dengan atribut seragam Polri lengkap mendatanginya dan langsung mengatakan ingin meminta THR kepada Sumiyati.

“Dia nanya ‘Ci, ada paket (THR) gak?’ Saya jawab nanti dulu ya lagi sibuk,” kata Sumiyati di lokasi kejadian, Rabu (3/4/2024).

Kemudian Sumiyati menuturkan pria yang memakai seragam Polri dengan pangkat AKP itu justru berpindah tempat ke bagian tengah ruang toko sembari menunggu pemilik toko rampung melayani pelanggan.

Sembari menunggu Sumiyati, secara kebetulan melintas Bimaspol Kelurahan Duren Sawit yang tengah melakukan patroli di depan toko tersebut.

“Pas polisi yang asli datang langsung diinterogasi itu oknumnya, ternyata pas ditelfon temennya (Polisi) rupanya tidak terdata identitasnya,” imbuhnya.

Awalnya polisi gadungan tersebut sempat melakukan penolakan untuk dilakukan interogasi oleh petugas.

Baca juga: Sosok DAP, Pelajar Kelas 3 SMP Yang Nyamar Jadi Polisi Gadungan Berpangkat Bripda

Bahkan kerap melawan dengan mendorong Bimaspol tersebut hingga beberapa kali.

Hanya saja Bimaspol tersebut langsung menghubungi jajarannya untuk membantu membawa polisi gadungan tersebut ke Mapolsek Duren Sawit untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini. (*)

 

Artikel ini sudah tayang di Tribundepok.com

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved