Berita Semarang
Cerita Unik Pemudik Motor, Demi Anak Wiwit Mudik Bawa Kucing dari Tangerang
Wiwit (30) pemudik motor membawa kucing ras jawa saat mudik lebaran 2024 dari Tangerang, Banten ke Suruh, Kabupaten Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wiwit (30) pemudik motor membawa kucing ras jawa saat mudik lebaran 2024 dari Tangerang, Banten ke Suruh, Kabupaten Semarang.
Kucing berbulu cokelat corak hitam itu ditempatkan di tas gendong warna pink yang khusus untuk membawa hewan tersebut.
Hewan mamalia karnivora itu tampak disediakan makanan yang diselipkan di sisi kiri tas.
Selama mengikuti tuannya, kucing itu harus menempuh perjalanan selama sekira 18 jam.
"Aku mudik dari Tangerang jam 9 malam kemarin (Jumat, 5 April), iya bawa kucing karena pesanan anak," ujar Wasis saat berpapasan dengan Tribun di Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Sabtu (6/4/2024) siang.
Kucing itu, kata dia, merupakan kucing kesayangan anaknya.
Namun, tidak sempat dibawa pulang karena anaknya mudik menggunakan bus.
"Anak-istri udah mudik duluan seminggu lalu pakai bus, saya bawa kucingnya karena kasihan di sana (Tangerang) sendirian tak ada yang mengurus," ungkapnya.
Kendati begitu, ia memastikan kucingnya supaya tak stres.
Ia juga memastikan kucingnya cukup pakan.
"Ini kucing kesayangan anak soalnya jadi dibawa," tuturnya.
Tulisan unik
Para pemudik pemotor mulai ramai melintasi jalur Kota Semarang di H-4 lebaran.
Di antara ribuan pemudik motor ada beberapa yang menuliskan pesan-pesan lucu maupun ungkapan doa di tas maupun di motornya.
Di antara pengamatan Tribun di jalan, ada tulisan pemudik "ora banter ditinggal kancane, ora ganteng ditinggal pacare. (Lambat ditinggal teman, Jelek ditinggal Pacar)".
Selain itu, "Bismillah mugi Slamet dugi griyo saget kempal kalih keluarga. (Bismillah, semoga selamat sampai rumah supaya bisa kumpul bersama keluarga).
Ternyata, mereka menuliskan itu bukan tanpa alasan. Seperti yang diungkap pemudik dari Tangerang, Tyo.
"Saya nulis ini sebagai doa, sekaligus motivasi sesama pemudik lainnya agar hati-hati di jalan demi ketemu keluarga," katanya saat ditemui di Jalan Jenderal Sudirman, Semarang Barat.
Ia mengaku, sudah dua kali mudik pakai motor.
Alasan mudik menggunakan kuda besi karena dinilainya lebih murah.
"Lebih seru bisa bareng teman-teman menikmati perjalanan," kata dia. (Iwn)
Ditarget Beroperasi Tahun Depan, Pemkot Siapkan Skema Konektivitas Heritage Semarang Lama |
![]() |
---|
Pasar Johar Sepi, Komisi B DPRD Kota Semarang Dorong Digitalisasi dan Integrasi Wisata Kota Lama |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Senin 22 September 2025 |
![]() |
---|
FIB Undip Perkuat Kolaborasi Jepang: Internship Mahasiswa dan Langkah Menuju 500 Besar Dunia |
![]() |
---|
Panduan Lengkap Menuju GIIAS Semarang 2025: Rute Anti-Macet untuk Semua Pengunjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.