Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Demak

Polres Demak Sita Truk Pengangkut Sound System Horeg & Tahan 9 Warga Pembongkar Jembatan

Jembatan tersebut ingin dilintasi truk sound system 'horeg' atau bersuara sangat keras yang akan datang dalam acara takbir mursal di malam takbiran le

|
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: m nur huda
Istimewa
Sejumlah pemuda warga Desa Babat, Kecamatan Kebunagung, Kabupaten Demak, melakukan perusakan batas jembatan lantaran truk pembawa sound untuk memeriahkan malam takbiran tak bisa melintas. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Satreskrim Polres Demak mengamankan sembilan warga yang merusak pembatas jembatan di Desa Babat, Kecamatan Kebunagung, Kabupaten Demak.

Diketahui bahwa perusakan pembatasan jembatan itu dilakukan oleh beberapa warga, lantaran jembatan tersebut akan dilintasi truk sound system 'horeg' atau bersuara sangat keras akan mrmeriahkan acara takbir mursal di malam takbiran lebaran.

Diketahui pengerusakan jembatan itu dilakukan sekiranya pukul 11.00 WIB, Senin (8/4/2024).

Kasatreskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan bahwa pengerusakaan dilakukan oleh warga setempat.

"Saat ini kami sudah mengamankan sembilan pelaku yang merusak pembatasan jembatan,"  kata AKP Winardi kepada Tribunjateng, Senin (8/4/2024).

AKP Winardi, mengatakan, berdasarkan informasi, pihaknya bersama Satlantas dan puluhan personil dalmas Polres Demak, mendatangi lokasi dan mengamankan para pelaku pengerusakan.

Pengerusakan tersebut diduga atas izin kepala desa, dan dilakukan untuk akses masuk truk truk muatan sound system yang akan tampil dalam acara takbir mursal.

“Ada tiga truk dan satu mobil pickup muatan sound sistem. Itu tidak bisa masuk melewati jembatan.

Dari pemeriksaan sementara, perusakan tersebut atas izin kepala desa,” ujarnya.

Meskipun sudah mendapatkan izin dari Kepala Desa Babatan, namun keputusan tersebut diambil bukan dari hasil musyawarah.

"Memang izin kepada Kepala Desa namun keputusan pribadi," ungkapnya.

Seorang sopir truk, Eko Yatno, mengaku tidak tahu menahu terkait keputusan warga melakukan pengerusakan jembatan.

“Kami hanya ditugaskan untuk mengantar sound sistem.

Tadi saya bilang ke warga, ini truk tidak bisa masuk karena sempit, silakan bagaimana,” ujar Eko.

Eko juga mengatakan, sound system yang disewa dengan harga Rp 16 juta ini akan tampil dalam acara takbir mursal desa setempat.

Di sisi lain, Kasat Lantas Polres Demak, AKP Lingga Ramadhani, menyampaikan akan melakukan penilangan dan penahanan terhadap tiga truk, hingga satu bulan.

“Ini overload ya.

Jadi kami lakukan penilangan dan penahanan armada di Polres Demak,” ungkap Lingga.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved