Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

72 Tahun KOPASSUS: Jejak Sejarah dan Capaian Prestasi, Diperingati Setiap 16 April

Penetapan Hari Ulang Tahun (HUT) KOPASSUS merujuk pada instruksi yang dikeluarkan pada tanggal 16 April 1952.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
tribunjateng/suharno
Ilustrasi. 72 Tahun KOPASSUS: Jejak Sejarah dan Capaian Prestasi, Diperingati Setiap 16 April 

72 Tahun KOPASSUS: Jejak Sejarah dan Capaian Prestasi, Diperingati Setiap 16 April

TRIBUNJATENG.COM - Pada hari Selasa, 16 April 2024, diperingati ulang tahun Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS).

KOPASSUS merupakan bagian dari pasukan elit yang berada di bawah naungan Komando Utama (KOTAMA) dalam struktur militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).

Setiap tahun, tanggal 16 April dijadikan sebagai momen perayaan ulang tahun KOPASSUS.

Penetapan tanggal 16 April sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) KOPASSUS merujuk pada Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III Nomor 55/Instr/POS/52 yang dikeluarkan pada tanggal 16 April 1952.

KOPASSUS didirikan sebagai tanggapan terhadap pemberontakan yang terjadi di Maluku pada bulan Juli 1950 oleh kelompok Republik Maluku Selatan (RMS).

Sebagai respons terhadap pemberontakan tersebut, kepemimpinan Angkatan Darat segera mengambil langkah untuk mengatasi situasi tersebut.

Ditunjuklah Kolonel A.E. Kawilarang sebagai Panglima Tentara Teritorium III dan Letkol Slamet Riyadi sebagai Komandan Operasi.

Dalam pelaksanaan operasi tersebut, Pasukan TNI akhirnya berhasil mengatasi kelompok RMS.

Meskipun awalnya serangan mereka belum berhasil mengungguli kelompok pemberontak tersebut.

Pasukan TNI telah melakukan beberapa serangan terhadap kelompok RMS, namun selalu berhasil dihadang oleh kelompok tersebut.

Meskipun secara jumlah dan persenjataan mereka kalah dari Pasukan TNI, kelompok RMS memiliki keunggulan dalam menembak dengan tepat, menguasai medan, dan memiliki ambisi yang tinggi.

Keunggulan ini memungkinkan mereka untuk mengatasi Pasukan TNI meskipun dalam keadaan kalah dalam hal jumlah dan persenjataan.

Mengambil pelajaran dari pengalaman ini, Letkol Slamet Riyadi menyadari perlunya pembentukan pasukan khusus.

Pasukan khusus tersebut terdiri dari unit-unit yang sangat terlatih, mampu bertindak dengan cepat dan tepat sasaran, serta dapat menghadapi berbagai macam situasi dan kekuatan musuh.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved