Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Malam Ditangkap Polisi Pagi Sudah Jadi Mayat, Istri Histeris Cerita Dengar Suara Tembakan

Putri menangis histeris saat mengetahui suaminya bernama Egy sudah terbujur kaku di dalam kamar mayat di salah satu rumah sakit

Editor: muslimah
SRIPOKU.COm / Eko Mustiawan
Keluarga almarhum saat menunggu jenazah yang berada di kamar mayat di salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau, Rabu (17/4/2024)  


TRIBUNJATENG.COM, MUSI RAWAS -- Seorang pria ditangkap polisi malam hari. Paginya ia sudah menjadi mayat.

Muncul dugaan ia tewas karena ditembak polisi.

Berikut kronologinya:

Baca juga: Sosok Penjemput Serlina Sebelum Ditemukan Tewas Terbungkus Plastik di Sukoharjo, Tertangkap CCTV

Baca juga: Bus Pahala Kencana Angkut 34 Penumpang Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto. Api Sudah Bisa Dipadamkan

Putri menangis histeris saat mengetahui suaminya bernama Egy sudah terbujur kaku di dalam kamar mayat di salah satu rumah sakit di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). 

Egy yang tercatat sebagai  warga Desa Pasenen Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas (Mura) ini tewas diduga ditembak polisi saat hendak ditangkap. 

Egi diduga tewas di tembak polisi pada Selasa (16/04/2024) malam sekira pukul 23.30 Wib. 

Disampaikan Putri istri almarhum, sebelum kejadian, dia saat itu sedang bermain bersama anaknya.

Kemudian, datang anggota polisi yang melakukan pengerebekan di rumahnya.

"Saya sedang main sama anak, sedangkan suami saya sedang keluar," kata Putri kepada Sripoku.com, Rabu (17/04/2024) saat menunggu jenazah suaminya di rumah sakit di Kota Lubuklinggau. 

Pada saat pengeledahan, tak lama suaminya tersebut pulang dan langsung ditembak oleh petugas kepolisian.

"Ada suaranya, tapi tidak tahu berapa kali suaranya. Setelah ditembak, langsung di bawa ke mobil suami saya," ucapnya.

"Selanjutnya dibawa kemana tidak tahu, apakah di polres atau di rumah sakit, tidak ada kabar," imbuhnya.

Setelah itu, paginya baru mendapat informasi bahwa suaminya sudah meninggal dunia. 

"Taunya pagi, katanya minta data, tapi saya malah dapat kabar duka, suami saya meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara itu, Gun yang merupakan kakak kandung almarhum juga mengatakan, ditembaknya almarhum, lantaran almarhum melakukan perlawanan saat hendak dilakukan penangkapan.

"Katanya ada senpi, padahal tidak ada. Karena kawan Egi, waktu pengerebekan itu bilang, Egi tidak bawa senjata," ungkapnya.

Dia juga mengaku, mendapat informasi adiknya meninggal dunia pada Rabu (17/04/2024) pagi. Sedangkan kejadian penangkapannya pada Selasa (16/04/2024) malam sekira pukul 23.30 Wib.

"Cuman, untuk keterangan meninggal atau tidak meninggal tidak tahu. Baru dapat informasi pagi ini sudah meninggal," ucapnya.

Disinggung mengenai langkah pihak keluarga atas kejadian tersebut, Gun mengaku masih akan mendiskusikan bersama pihak keluarga. 

"Tentunya kami minta keadilan seadil-adilnya, karena tidak wajar untuk langkah yang dilakukan pihak kepolisian. Lihat keterangan kedepan, karena kami tidak puas, tidak boleh lihat jenazah," tutupnya. (sripoku.com)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved