Berita Viral
Polisi Curiga Ambulans Ugal-ugalan Terobos Arus Mudik, Setelah Diperiksa Tak Ada Orang Sakit. . .
Ambulans tersebut sempat dicurigai dan saat diperiksa ternyata ambulans tersebut tak mengangkut orang sakit
TRIBUNJATENG.COM - Banyak kisah unik dari yang menjengkelkan hingga mengharukan saat mudik lebaran.
Cerita kali ini datang dari seorang asisten rumah tangga (ART).
Ia sempat dihentikan polisi lantaran menyewa ambulans buat pulang ke kampung halaman.
Bagaimana nasibnya?
Baca juga: Terungkap Fakta Baru Suami Bunuh dan Cor Istri di Makassar, Ternyata Korban Dibunuh Bukan Tahun 2018
Mobil ambulans milik Desa Parung Panjang, Kabupaten Bogor, diberhentikan oleh anggota Polres Sukabumi saat mengatur arus balik Lebaran, Senin (15/4/2024) petang.
Ambulans tersebut sempat dicurigai dan saat diperiksa ternyata ambulans tersebut mengangkut pemudik.
Dari video yang diunggah akun Instagram @kamerapengawas.id, terlihat mobil ambulans tersebut dihentikan di jalan tol tepatnya di exit tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Terkait itu, Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo membenarkan kejadian tersebut.
Dia menyebut jika ambulans tersebut membawa pemudik dari Bogor ke Sukabumi.
"Setelah diperiksa ambulans tidak membawa pasien kritis tetapi akan membawa pembantu rumah tangga yang akan ke Sukabumi Kota dari Bogor Kabupaten," kata Tony dalam keterangannya, Selasa (16/4/2024).
Tony mengatakan awalnya petugas di lapangan tengah mengatur lalu lintas khususnya rekayasa one way dalam rangka arus balik mudik.
Saat itu, dilaporkan jika ada dua mobil ambulans yang melawan arus dari rekayasa one way tersebut.
"Mendapatkan informasi dari anggota yang sedang buka tutup kendaraan, terdapat ada 2 ambulans yang melawan arus one way, dari Bogor mengarah ke Sukabumi," jelasnya.
Ambulans pertama, kata Tony, berisikan pasien yang sedang kritis sehingga diperbolehkan lewat.
Namun, saat memeriksa mobil ambulans yang kedua, ternyata isinya adalah asisten rumah tangga (ART) yang hendak pulang kampung ke Sukabumi.
"Dihampiri oleh anggota dan di cek ambulans pertama betul membawa pasien kritis dan dipersilakan jalan, namun ambulans kedua mencurigakan, dan diminta menepi, setelah diperiksa ambulans tidak membawa pasien kritis," ungkapnya.
Setelah diperiksa, diketahui jika sopir dan seorang wanita menyewa mobil ambulans tersebut.
"Setelah dikonfirmasi, sopir dan ibu yang menyewa ambulans tersebut minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi, kami beri edukasi saja dan kami lepas kembali," ungkapnya.
Kisah Lain: Pria Ini Mudik Jakarta-Temanggung Modal Nebeng, Sempat Putus Asa
Seorang pemuda nekat mudik Lebaran dari Jakarta ke Temanggung dengan modal nebeng.
Adapun pemudik itu diketahui bernama Alwi Johan Yogatama, perjalanan mudiknya menghabiskan waktu selama dua hari satu malam.
Lewat unggahan di akun Tiktoknya @alwijo.bless, Alwi membagikan kisahnya.
Dalam videonya, Alwi membagikan momen ketika dirinya menaiki motor, pikap, hingga truk.
Alwi menyebut, dirinya menumpangi 11 motor, 7 mobil pikap, dan 5 truk untuk sampai ke kampung halamannya di Temanggung.
Terinspirasi Novel
Dikutip dari Kompas.com, Alwi Johan Yogatama mendapatkan inspirasi untuk nebeng saat mudik ini dari novel Into The Wild karya Jon Krauker.
Buku itu menceritakan tokoh utama bernama Chris McCandless yang hidup tanpa ponsel, hewan peliharaan, dan rokok.
Meski demikian, karakter tersebut merasa hidupnya bebas.
Berangkat dari karakter novel tersebut, Alwi pun memutuskan untuk melawan rasa takutnya dengan mudik dari Jakarta ke Temanggung dengan cara menebeng.
Memulai Perjalanan
Alwi bercerita, ide untuk menebeng kendaraan lain untuk mudik ini sempat dirahukan oleh teman-temannya.
"Pada 6 April 2024, aku kabarin rencana ini sama temen dan aku dikatain gila," katanya, Minggu (14/4/2024).
Alwi memulai perjalanan sejauh 470 kilometer itu pada Sabtu (7/4/2024).

Dia berjalan kaki dari Kelurahan Bungur, Senen, Jakarta Pusat pada pukul 06.50 WIB dan tiba di Bekasi Timur pukul 08.00 WIB.
Dalam perjalanannya, Alwi beberapa kali menebeng motor dan pikap yang melintas.
"Naik pikap belanjaan pasar, tersesat, jalan lagi.
Lalu di sebuah pasar, aku naik pikap pengangkut sapi, jadi satu sama rumput dan tai," katanya.
Sempat putus asa
Pada siang harinya, Alwijo tiba di Cikarang, Jawa Barat. Namun, dia mulai merasa putus asa dan sempat berpikir akan kembali ke Bekasi, jika tidak mendapatkan tebengan.
Tiba-tiba, seorang pengendara motor menawarinya untuk ikut pergi bersama ke Karawang, Jawa Barat. Dia pun ikut menumpang.
Pengendara motor itu mengantarkannya sampai ke jalur Pantai Utara (Pantura).
Dia kemudian melanjutkan perjalanan ke Indramayu dengan mobil pikap pengantar kuli hingga truk.
Saat berbuka puasa di warung pecel, Alwi melihat motor berpelat nomor AA yang menandakan wilayah Karesidenan Kedu, termasuk Temanggung.
Dia pun meminta tumpangan sampai Cirebon.
Sempat ragu, pengendara motor itu pun akhirnya bersedia memberikan tumpangan.
Awalnya, ia berniat menumpang sampai Semarang, Jawa Tengah.
Sayangnya, hujan turun di tengah perjalanan, sehingga keduanya berpisah di Indramayu, Jawa Barat. Alwi terpaksa kembali berjalan pukul 22.30 WIB.
Di tengah perjalan, dia sempat menumpang tidur Polsek Kedokan Bunder, Indramayu.
Kepada petugas yang berjaga, dia menceritakan rencana perjalanannya itu.
"Lalu aku jelasin bahwa aku pengen cari pengalaman, bukan kehabisan uang," ujarnya.
Akhirnya tiba di Temanggung
Pada Minggu (8/4/2024) pagi, Alwi melanjutkan perjalanan dan tiba di Cirebon, Jawa Barat pada pukul 07.30 WIB.
Untuk ke Semarang, dia berusaha mencari tumpangan truk, tapi gagal.
Kemudian, seorang pengemudi ojek online menawarinya tumpangan. Dia sempat berpikir bahwa ojek itu akan meminta ongkos kepadanya, sehingga tawaran itu ditolak.
Namun, ojol itu tetap menawarkan tumpangan secara gratis naik motor dari Cirebon ke Tegal, Jawa Tengah.
Tiba di Brebes pada siang hari, Alwi kemudian menumpang truk yang akan berjalan ke Batang, Jawa Tengah.
"Aku ambil ransel, pamit ke bapak baik hati itu. Enggak lupa aku kasih dia uang.
Dia dengan keget menerimanya, karena dia tahunya aku enggak punya uang," jelas dia.
Ketika menaiki truk, dia lalu berbincang dengan sopir dan kernet truk.
Ternyata, truk tersebut akan menuju ke Temanggung, kampung halamannya.
Mereka pun bersedia memberi tumpangan ke Temanggung usai mengetahui Alwi tinggal di Parakan, Temanggung.
"Kejadian ini membuat aku percaya kalau Tuhan bergerak melalui caranya yang misterius," ungkap dia.
Dia akhirnya tiba di Parakan pada pukul 16.00 WIB.
Namun, masih ada jarak 5 km sampai rumahnya. Meski bisa kembali menumpang, dia memilih jalan kaki dan tiba di rumah pada pukul 17.00 WIB.
"Perjalanan ini mengajarkanku kalau setiap kejadian yang baik atau yang buruk adalah sebuah desain alam semesta yang sudah tertiskan di atas sana," tandasnya.
(TribunTrends/Tribunnews)
"Saya Syok" Edi Warga Ungaran Tiba-tiba Terima Akta Cerai dari Istri, Menduga Palsukan Dokumen |
![]() |
---|
Inilah Sosok Pendaki Gunung Tertua di Dunia, Taklukan Gunung Fuji di Usia 102 Tahun |
![]() |
---|
Nasib Guru di Sleman Setelah Viral Diminta Mencicipi MBG, Ikut Keracunan Bersama 378 Siswa |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Evie Effendi Dilaporkan, KDRT hingga Ludahi Anak: Gegara Minta Uang Bulanan |
![]() |
---|
10 Fakta Kasus Rumah Hadi di Demak Dilelang Koperasi Gara-gara Utang Rp 20 Juta, Bunga Rp 56 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.