Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Viral Kasus Mahasiswa Undip Semarang Merudapaksa Mahasiswi, Berawal dari Curhat di Kamar Kos

Kasus kekerasan seksual kembali terjadi di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. 

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
dok media sosial.
Tangkapan layar akun media sosial yang membagikan kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. 


TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasus kekerasan seksual kembali terjadi di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. 

Kasus ini mencuat selepas korban berani speakup lalu beberapa akun di media sosial Tiktok maupun X/ Twitter membagikan kronologinya. 

Ternyata dalam kasus kekerasan seksual ini melibatkan seorang terduga pelaku berinisial NJI (21) seorang mahasiswa jurusan psikologi Undip. 

Korbannya merupakan seorang mahasiswi teman dari NJI yang mana mereka dekat karena terduga pelaku sering menjadi tempat untuk curhat.

Baca juga: Inilah Sosok Alflorencia Mollas Wanita Yang Lawan Pelaku Pelecehan di KRL, Ternyata Master Taekwondo

Baca juga: Dicopot dari Kakanwil Kemenag Imbas Dugaan Pelecehan Seksual, Keberadaan Syafrudin Baderung Misteri

Tangkapan layar akun media sosial yang membagikan kasus kekerasan seksual
Tangkapan layar akun media sosial yang membagikan kasus kekerasan seksual (Tangkapan Layar)

Beberapa akun media sosial membagikan kronologi kasus tersebut di antaranya akun @sangtutor_ di TikTok yang membagikan rekaman suara dari pernyataan bersalah dari NJI. 

Kemudian, sebuah akun X/Twitter @o98756283863682 mengunggah utas berjudul ‘PELAKU KEKERASAN SEKSUAL ANAK BASKET UND*P. A THREAD’ , utas itu dibagikan Senin, 15 April 2024. 

Dalam utas tersebut, terdapat video pengakuan terduga  pelaku berinisial NJI, mahasiswa jurusan Psikologi.

"Saya mengakui kalau saya melakukan kekerasan seksual,” tuturnya seperti dalam rekaman video tersebut.

Adapula surat pernyataan  disertakan dalam utas. 

Surat itu dibubuhi tanda tangan dan nama terang NJI serta bermaterai 10 ribu. 

Surat itu menyatakan bahwa NJI mengakui perbuatannya, meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. 

Seperti yang tertulis di dalam kronologi, kejadian tersebut terjadi pada rentang Selasa-Rabu, 14-15 November 2023.

Antara korban dan NJI punya hubungan pertemanan.

NJI adalah anak psikolog yang dimana sangat membantu dan selalu membantu korban jika korban butuh, sedih dan stress.

Korban meminta tolong bukan pertama kalinya pada NJI untuk mendengarkan keluhan korban.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved