Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Artis

Kisah Anak Nelayan Hidup Susah, Petik Bayam Liar di Peceren Demi Makan, Kini Jadi Artis Terkenal

"Jadi teman-teman berangkat ekstrakulikuler saya nata ikan sambil nangis," ungkap dia.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
Instagram
Kisah Anak Nelayan Hidup Susah, Petik Bayam Liar di Peceren Demi Makan, Kini Jadi Artis Terkenal 

Ikan-ikan yang telah terkumpul tersebut kemudian dibawa ke rumah untuk diolah lagi.

"Pulang sekolah itu sering aku nangis karena ikan udah banyak terus pokoknya ngolah ikan tuh sampai jam 1.00 pagi," tutur Soimah.

Dikatakan Soimah, bagi ibunya saat itu sekolah bukanlah prioritas utama.

Yang menjadi prioritas utama adalah bagaimana cara bertahan hidup dari hari ke hari.

"Kayak gitu, jadi gak ada waktu untuk bermain bahkan ibuku itu sekolah nomor dua waktu itu," jelas Soimah.

Karena harus membantu orang tua, Soimah kerap melewatkan ekstrakulikuler di sekolah.

Tidak dipungkiri, Soimah pernah menangis sambil menata ikan ketika melihat teman-temannya bisa berangkat esktrakulikuler sementara dia tidak.

"Ekstrakulikuler juga jarang berangkat. Jadi teman-teman berangkat ekstrakulikuler saya nata ikan sambil nangis," ungkap Soimah.

Kendati demikian, ibu Soimah mendukung bila putrinya menari atau bernyanyi.

Bahkan sang ibu sampai menyuruh kakak Soimah untuk menemani adiknya.

"Tapi kalau nari, nyanyi, ibuku support.

Sampai kakakku disuruh nemenin.

Jadi dia rela kakakku sampai gak bantu mindang ikan untuk nemenin aku nyanyi atau nari itu disupport," tutur Soimah.

Proses pengolahan ikan di rumah orang tua Soimah pun terbilang panjang dan memakan waktu sekitar 12 jam.

"Jadi lelang dari TPI terus dibawa ke rumah terus diolah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved