Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kelakuan Bejat Polisi Aipda K Perlakukan Anak Tiri Bak PSK Murahan, Aib Dibongkar Saat Punya Pacar

Seorang siswi kelas 3 SMP yang bernama AAS (15 tahun) mengungkapkan bahwa dia telah menjadi korban pelecehan dari ayah tirinya, seorang polisi.

|
Tribunnews
Kelakuan Bejad Polisi Aipda K Perlakukan Anak Tiri Bak PSK Murahan, Aib Dibongkar Saat Punya Pacar 

Ternyata, sang cucu menceritakan semua yang dialaminya selama ini; terkait pelecehan itu, hingga membuat darahnya mendidih dan naik pitam. 

Setelah berkonsultasi dengan seluruh kerabat anggota keluarga besarnya.

Nenek korban NH akhirnya melaporkan kejadian pelecehan yang dialami oleh sang cucu ke Sie Propam Mapolrestabes Surabaya, pada Selasa (2/4/2024). 

Kemudian, penanganan kasus tersebut juga telah dilaporkan ke Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Berdasarkan laporan polisi nomor: LP/B/215/IV/2024/SPKT/Polres Pelabuhan Tanjung Perak / Polda Jawa Timur pada hari Rabu tanggal 03 April 2024, pukul 17:00 WIB. 

"Nah, si cucu ini lari ke rumah saya (Jalan Tambak Gringsing). Cucu saya sempat malu. Tapi setelah dibujuk adik saya, akhirnya cerita semua kalau dia dicabuli. Saya konsultasi ke rumah adik-adik saya. Akhirnya keputusannya lapor polisi," ujar NH pada awak media di depan Mapolres KP3, Sabtu (20/4/2024). 

Berdasarkan cerita yang didengarnya dari sang cucu atau korban AAS.

Nenek korban NH mengatakan, cucunya itu, pernah dilecehkan di dalam kamar mandi rumah.

Bahkan, saat sang cucu sedang membersihkan diri untuk bersiap berangkat sekolah.

"Dilakukan di WC juga pernah. Diatas kakus. Kakusnya kan dudukan. Jadi saat berangkat sekolah mau mengisi air untuk mandi diikuti oleh si pelaku. Digarap di atas kakus. Iya (kadang di kamar kadang di kamar mandi)," katanya. 

Nenek korban NH menambahkan, sang cucu sengaja memendam perlakuan pelecehan yang dialaminya selama beberapa tahun belakangan karena takut dengan ancaman si ayah tiri. 

Selain itu, si terduga pelaku juga kerap kali membujuk korban dengan memberikan sejumlah uang dan memberikan iming-iming untuk mengabulkan setiap keinginan yang diminta sang cucu. 

Bahkan, ungkap nenek korban NH, diperparah pula dengan sifat ibunda korban yang kerap kali berperilaku kasar kepada korban AAS. 

"Takut. (Diancam) bilang begini; jangan bilang lho. Namanya orang dirayu; Nanti tak belikan apa-apa sama papa. Nah, cucu saya ini juga takut sama mamanya. Karena mamanya juga jahat," jelasnya. 

Kemudian, mengenai status pernikahan dari oknum Aipda K dengan ibunda korban AAS, berinisial MH. 

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved