Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Sesaji Rewanda Goa Kreo Semarang, Kisah Sunan Kalijaga Cari Saka Guru Masjid Agung Demak

Sesaji Rewanda di area wisata Goa Kreo menjadi tradisi yang digelar tiap tahun oleh warga kampung Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Tim Video Editor

Berikut ini video Sesaji Rewanda Goa Kreo Semarang, kisah Sunan Kalijaga cari saka guru Masjid Agung Demak.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sesaji Rewanda menjadi tradisi yang digelar tiap tahun oleh warga kampung Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati Semarang atau ke area wisata Goa Kreo.

Prosesi Sesaji Rewanda kali ini kembali digelar masyarakat, di mana biasanya digelar sekaligus dengan ritual H+3 lebaran, kali ini acara kirab budaya digelar pada hari ini atau minggu kedua setelah lebaran.

Tampak pada acara kirab ini berlangsung meriah. Warga tampak berdatangan untuk menyaksikan langsung kirab dan prosesi sesaji rewanda sejak pukul 07.00 pagi.

Peserta kirab berjalan sekitar 800 meter dari arah rumah warga menuju ke area wisata Goa Kreo. Mereka mengarak gunungan mulai dari buah, kupat-lepet, nasi kuning, palawija, hingga gunungan nasi kethek.

Selain itu beberapa properti juga tampak diarak di antaranya replika kayu jati yang dipikul oleh sejumlah peserta.

Ketua Pengelola Desa Wisata Kandri, Syaeful Ansori menjelaskan kirab ini sebagai bentuk untuk mengenang kisah perjalanan Sunan Kalijaga saat mencari kayu untuk saka guru atau tiang utama pembangunan Masjid Agung Demak.

Dalam legenda Goa Kreo sendiri disebutkan bahwa terkait kisah tentang Sunan Kalijaga mencari pohon jati sebagai soko Masjid Agung Demak ini, dalam perjalanannya Sunan Kalijaga menemukan sebuah pohon jati besar.

Ketika dipotong untuk dihanyutkan menyusuri sungai menuju ke Demak terjepit di antara bebatuan. Kemudian datanglah sekawanan kera berwarna merah, hitam, putih, dan kuning untuk membantu kesulitan yang dihadapi Sunan kalijaga.

Akhirnya kayu tersebut berhasil dihanyutkan dan Sunan Kalijaga melanjutkan perjalanan menuju ke Demak.

"Kirab ini mensejarahkan perjalanan Kanjeng Sunan Kalijaga mencari saka guru untuk membangun Masjid Agung Demak mulai dari Demak ke Jatingaleh, Jatikalangan, Jatibarang, kemudian dipotong dialihkan ke sungai Kreo ini nyangkut di lekukan sungai Kreo untuk dibantu kera merah, putih, hitam, dan kuning hingga akhirnya kayu bisa dialirkan ke Masjid Agung Demak.

Dulu kera itu ingin ikut Sunan Kalijaga ke Demak, namun permintaan Kanjeng Sunan Kalijaga kepada kera itu untuk Mangreho atau merawat/melestarikan wilayah ini," jelasnya.

Tampak satu di antara yang unik dalam prosesi itu adalah dihadirkan air dari tujuh sumber mata air.


Menurut Syaeful, air tersebut sebelumnya telah diadakan sesi doa oleh tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Air tersebut kemudian menjadi serbuan sebagian warga untuk mencari berkah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved