Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Sesaji Rewanda Goa Kreo Semarang, Kisah Sunan Kalijaga Cari Saka Guru Masjid Agung Demak

Sesaji Rewanda di area wisata Goa Kreo menjadi tradisi yang digelar tiap tahun oleh warga kampung Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Tim Video Editor

Adapun selain itu, gunungan sego kethek atau nasi kethek turut menjadi rebutan warga.

Syaeful mengatakan, gunungan sego kethek berisi sekitar 600-100 bungkus berisi nasi putih, oseng-oseng daun singkong dan pepaya dengan aneka lauk pauk yaitu tahu, tempe bacem, telur dadar, dan ebi kering atau ikan asin gireng.

Nasi dan aneka lauk pauk itu dibungkung daun jati dan terdapat lembar daun pisang di dalamnya.

"Nasi ini dinamakan kethek karena kita masih mengutamakan budaya gotong-royong, kalau dipikul sendiri tidak kuat akhirnya estafet, sehingga masing-masing yang dilewati bisa merasakan dan ikut berpartisipasi," ungkapnya.

Hanya dalam hitungan detik, gunungan sego kethek ludes diserbu warga saat sesi pengambilan telah dibuka.

Sementara itu, monyet di area Goa Kreo juga tampak berlarian untuk menyerbu sego kethek yang berjatuhan setelah diserbu warga.

"Ini dapat sego kethek. Disini kan ramai, setiap tahun ada event sesaji rewanda, saya selalu ikut," ujar Nilatus (32) warga Sadeng, Gunungpati.

Ia mengatakan, dirinya turut menyerbu nasi kethek itu untuk mencari keberkahan.

"Pengen mendapat berkah. Seandainya ini dikasihkan hewan ternak, hewan ternaknya sehat-sehat, gemuk-gemuk. Kalau dimakan sendiri mendapat berkahnya di keluarga. Kalau ini saya mau makan sama dikasih ke keluarga dan teman," katanya percaya.

Semetara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menjelaskan tradisi sesaji rewanda digelar warga juga sebagai rasa syukur atas kelimpahan termasuk hasil bumi oleh masyarakat sekitar.

Ia di sisi itu turut menyebutkan bahwa monyet ekor panjang sekarang ini merupakan salah satu kekuatan potensi alam flora dan fauna yang perlu disinergikan dengan sektor pariwisata untuk mengangkat budaya lokal.

"Kegiatan sesaji rewanda ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk ungkapan rasa syukur, yang dari cerita legenda yang kita lihat bahwa Kanjeng Sunan Kalijaga berterimakasih kepada rewanda yang ada di goa kreo yang pada saat itu membantu beliau untuk menjaga kayu jati yang digunakan untuk saka masjid Demak.

Rasa syukur ini kita menjadi salah satu tradisi budaya masyarakat, khususnya pada warga Talun Kacang Kelurahan Kandri, Gunungpati. Rasa syukur ini diwujudkan dalam bentuk pemberian sesaji atau tumpeng kepada rewanda atau monyet ekor panjang yang sekarang ini merupakan salah satu kekuatan potensi alam flora dan fauna yang memang harus disinergikan dengan sektor pariwisata dalam rangka mengangkat budaya lokal," jelas Wing. (idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved