Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Kisah Pilu Anak Yatim Jadi Korban Bullying, Berusaha Bangkit Setelah Tersungkur

Ia viral setelah terekam dalam sebuah video saat menjadi korban bullying atau perundungan.

Editor: rival al manaf
(HO)
Tangkapan layar aksi perundungan yang terjadi di pelataran salah satu sekolah di Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun 

TRIBUNJATENG.COM - Nasib pilu dialami seorang bocah viral jadi korban perundungan.

Yang lebih memilukan, ternyata bocah itu diketahui merupakan seorang anak yatim.

Ia viral setelah terekam dalam sebuah video saat menjadi korban bullying atau perundungan temannya di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut).

Baca juga: Babak Baru Skandal Bullying Song Ha Yoon: Sang Artis Pernah Di-DO Sekolah, Benarkah?

Baca juga: Bupati Pekalongan Fadia Ajak Generasi Muda Hindari Perilaku Bullying

Berdasarkan keterangan pengunggah, perundungan ini terjadi di kawasan satu sekolah di Kecamatan Dolok Pardamean. 

Korban saat itu tengah mengenakan pakaian kaos biasa, sama halnya dengan bocah-bocah lain yang ada di lokasi.

Mereka juga terlihat hanya mengenakan sandal. Saat itu, korban terlihat tengah memegang buku.

Dihadapannya ada bocah berbaju warna biru yang tiba-tiba mendorong korban menggunakan tubuhnya.

Tak lama, ada seorang bocah lain yang melepaskan tas yang dikenakan bocah pelaku itu.

Sempat terjadi cekcok antara korban dan bocah berbaju biru itu.

Lalu, ada juga bocah lain yang mendorong korban. Kemudian, ada seorang bocah yang menendang korban hingga tersungkur ke tanah.

Tidak terlihat pasti pelaku yang menendang korban itu.

Dengan perlahan, korban bangkit dan membereskan bukunya yang berserakan. Di sekitar lokasi tampak ramai anak-anak.

Saat berdiri itu, korban terlihat mengalami kesakitan. Dia juga memegangi bagian pinggangnya.

Pada akhir video ditunjukkan saat korban dan bocah lainnya tengah berada di ruangan kelas.

Saat itu, korban masih mengenakan baju yang sama saat dirinya ditendang. 

Paman Korban, Joshua Frans mengatakan bahwa korban sendiri adalah anak yang normal pada umumnya.

Yang malangnya, korban adalah anak yatim dari dua bersaudara. 

"Namanya Risky Sinaga, anak kedua dari 2 bersaudara, yang pertama perempuan
Ibu masih ada, bapak nya udh meninggal," ujar paman korban kepada reporter Tribun Medan, Minggu (21/4/2024). 

"(Terkait hasil pemeriksaan polisi) Ini kita juga lagi menunggu kabar selanjutnya dari pihak keluarga korban."

"Sepulang dari polres simalungun kemaren ke rumah, hasil nya belum ada, masih lanjut proses nya hari ini," kata Johua Frans kembali. 

Polisi Sudah Periksa Semua Pelajar

Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi mengaku telah menerima informasi video viral itu.

Dia mengaku pihaknya masih turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran kejadian itu.

AKP Ghulam mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk sekolah dan orangtua, untuk meningkatkan kesadaran dan pengawasan terhadap aktivitas anak-anak, khususnya dalam interaksi mereka dengan teman sebaya. 

"Peristiwa ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih aktif menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan anak," ujar Ghulam, Sabtu (20/4/2024).

Kasat Reskrim juga menekankan pentingnya edukasi di sekolah mengenai bahaya bullying dan cara-cara menghentikannya.

Pembinaan karakter dan empati pada anak harus ditingkatkan, sehingga mereka dapat berempati dengan teman-teman mereka dan memahami konsekuensi dari perbuatan merugikan orang lain

"Sekolah harus proaktif mengimplementasikan program anti-bullying dan mengadakan sesi edukasi regular bagi siswa dan guru tentang cara mengenal, mencegah, dan merespons tindakan perundungan," lanjutnya.

Kasat Reskrim juga mengingatkan orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya tentang nilai-nilai kebaikan dan etika berkomunikasi di internet, termasuk pentingnya menghormati perbedaan dan menghindari ujaran kebencian.

"Kami berharap dengan adanya pengawasan lebih ketat dan edukasi yang berkelanjutan, kita dapat menciptakan ruang media sosial yang aman dan kondusif untuk semua," tambahnya.

Pernyataan ini mengingatkan kembali pentingnya kolaborasi semua pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas, dalam mengeliminasi bullying, khususnya di lingkungan digital.

Dengan adanya kejadian ini, Polres Simalungun berharap dapat meningkatkan sinergi antara sekolah, komunitas, dan keluarga dalam membentuk generasi muda yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap sesama. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Viral Video Bocah di Simalungun Jadi Korban Bullying, Tubuh Ditendang, Kini Kasus Ditangani Polisi, 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved