Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dugaan Match Fixing Liga 1

Dikri Yusron Kiper Persik Kediri Dituding Terlibat Match Fixing, Bulan-bulanan Dihujat Suporter

Dikri Yusron dinilai jadi pemain yang paling disalahkan atas kekalahan 0-7 Persik Kediri dari Bhayangkara FC pada laga pekan ke-31 Liga 1 2023-2024.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU
Dikri Yusron Kiper Persik Kediri. 

TRIBUNJATENG, KEDIRI - Hujatan demi hujatan terus meneror Dikri Yusron, kiper Persik Kediri hingga saat ini.

Itu terjadi saat Persik Kediri kalah memalukan dengan skor 7-0 di kandang Bhayangkara FC pekan 31 Liga 1 2023-2024.

Dia bahkan dituding oleh sejumlah pihak, terlibat match fixing atau pengaturan skor agar Bhayangkara FC bisa selamat dari zona degradasi.

Berkali- kali melihat nasib Dikri Yusron, pelatih pun bereaksi.

Baca juga: Hasil Liga 1: Persik Imbang Lawan Persita, Bhayangkara yang Kena Imbasnya, The Guardians Degradasi

Baca juga: Asal Dugaan Match Fixing Bhayangkara Fc Vs Persik Kediri, Saran Federasi Usai Laga Berakhir 7-0

Kiper Persik Kediri, Dikri Yusron dituding terlibat dalam praktik pengaturan skor.

Tuduhan tersebut membuat pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide sakit hati.

Marcelo Rospide meminta publik tidak meragukan profesionalisme pemainnya.

Dia menyampaikan ini sambil menahan air mata, dalam sesi konferensi pers seusai laga pekan ke-32 Liga 1 2023-2024 antara Persik Kediri Vs Persita Tangerang, Sabtu (20/4/2024). 

Adapun Dikri Yusron menjadi pemain yang paling disalahkan atas kekalahan 0-7 Persik Kediri dari Bhayangkara FC pada laga pekan ke-31 Liga 1 2023-2024 .

Hasil itu menjadi kekalahan paling telak yang pernah dialami Persik Kediri di era Liga 1 Indonesia.

Marcelo Rospide, pelatih Persik Kediri.
Marcelo Rospide, pelatih Persik Kediri. (Instagram @persikfcofficial)

Dikri Yusron, sang penjaga gawang berusia 29 tahun ini menjadi bulan-bulanan di media sosial dan menghadapi tekanan yang luar biasa dari suporter.

Bahkan, tekanan tersebut sampai menyasar keluarganya.

Rasa kecewa dan amarah kembali diperlihatkan suporter dalam pertandingan pekan ke-32 melawan Persita Tangerang, Sabtu (20/4/2024) di Stadion Brawijaya Kediri.

Pada laga tersebut, Dikri Yusron masuk pada menit ke-65 menggantikan Miswar Saputra.

Saat memasuki lapangan, dia disambut cibiran dan teriakan dari sebagian suporter yang hadir langsung di Stadion Brawijaya Kediri.

Pemandangan tersebut membuat pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide merasa emosional.

Baca juga: Dugaan Match Fixing Bhayangkara FC Vs Persik Kediri, Bos Macan Putih: Tolong Satgas Usut Tuntas

Baca juga: Hasil Liga 1 2023-2024: Persija Jakarta Kalahkan Persik Kediri, Marko Simic Cetak Brace

Ia menegaskan sepak bola adalah pertandingan yang tidak dapat diprediksi.

Ada kalanya pertandingan tidak berakhir seperti yang diharapkan.

Ia menegaskan tidak ada pemain maupun pelatih yang bertanding untuk kalah.

“Dia bukan hanya sebagai seorang profesional, tapi bagaimana dia menjadi seorang ayah dan laki-laki," kata Marcelo Rospide soal pemainnya, Dikri Yusron seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (22/4/2024).

"Persik Kediri tidak pernah main untuk kalah, selalu memberikan yang terbaik."

"Dimana sepak bola yang menjadi tujuan kami,” ujar pelatih asal Basil itu.

“Tetapi seluruh pemain sudah berjuang semaksimal mungkin sampai di titik terakhirnya."

"Kami berharap respek dari seluruh pihak, bahwasannya tim butuh dukungan dari suporter.” 

“Saya minta maaf konferensi pers ini sangat emosional,” ucapnya.

Menurut Marcelo Rospide, seluruh tim bertanggung jawab atas hasil pertandingan, termasuk dirinya sebagai juru taktik.

Untuk itu, dia merasa keberatan jika Dikri Yusron dijadikan kambing hitam atas hasil kurang maksimal Persik Kediri.

Ia pun meminta suporter Persik berhenti untuk menghujat pemainnya.

Direktur Persik Kediri, Souraiya Farina.
Direktur Persik Kediri, Souraiya Farina. (BOLASPORT.COM/ABDUL ROHMAN)

Baca juga: Tanggapi Laporan Persik Kediri, Satgas Antimafia Bola Acungi Jempol Keberanian Macan Putih

Baca juga: Persija Jakarta Vs Persik Kediri Liga 1, Kondisi Tim, Prediksi Skor, H2H, Line Up, Live Indosiar

“Tim akan berjuang menjaga nama baik Kediri."

"Dengan terus berlatih mempersiapkan sampai pertandingan,” kata pelatih berkacamata itu.

“Sekali lagi kami butuh dukungan dari suporter."

"Pemain sudah menunjukkan yang terbaik,” tuturnya.

Sementara itu, pemain asing Persik Kediri, Ze Valente turut iba atas kejadian yang menimpa Dikri Yusron.

Menurutnya, selama membela tim, Dikri Yusron telah menunjukkan karakter dan profesionalisme.

"Tetapi Dikri Yusron telah menunjukkan karakter dia sepanjang pertandingan."

"Yusron bermain sangat baik saat melawan Persita Tangerang."

"Dia membuat tiga penyelamatan dan itu sangat membantu," ujar pemain asal Portugal itu.

Ze Valente mengingatkan bahwa sebelumnya Dikri juga telah banyak membantu tim.

"Saya sangat sedih mengetahui ada hal-hal di luar sepak bola yang terjadi dengan Yusron, dimana ada hal yang mengganggu keluarga Yusron."

"Sebagai seorang rekan satu tim, kami tidak menginginkan hal tersebut," tutur Ze Valente.

"Sekali lagi ke depan para pemain akan berjuang lebih baik lagi."

"Berlatih bersama-sama, termasuk Dikri Yusron, berharap ke depan lebih baik lagi," ucap Ze Valente. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Persik Dituding "Match Fixing", Pelatih Tegaskan Tak Pernah Main untuk Kalah"

Baca juga: Nasib Aipda K Oknum Polisi Surabaya Cabuli Anak Tiri, Nenek Korban Minta Pelaku Jangan Diberi Ampun

Baca juga: Dadang Somantri Minta Perumda Air Minum Tirta Bahari Tegal Tingkatkan Potensi Pasar

Baca juga: PENGAKUAN Remaja 15 Tahun di Surabaya, Nyaris Tiap Hari Dicabuli Ayah Tiri Polisi Berpangkat Aipda

Baca juga: 4 Tahun Irjen Pol Ahmad Luthfi Jabat Kapolda Jateng: 29 Polwan Tempati Jabatan Strategis

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved