Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kisah Norman Pria Asal Kudus, Berawal dari Sales Kini Naik Kelas Jadi Bos Roti

Berangkat dari pengalamannya sebagai seorang wiraniaga atau sales roti, kini Norman sukses secara

|
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis

“Saya waktu itu pinjam Rp 15 juta untuk beli alat pengaduk adonan, oven, dan loyang,” kata Norman.

Dengan alat yang baru lalu Norman bisa lebih tenang dalam menjalankan usaha roti.

Setidaknya tidak ada bayang-bayang alat rusak.

Dari situlah usahanya kian berkembang. Kemudian pada 2014 usaha rotinya mendapat legalitas Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus.

“Waktu itu juga mendapat sertifikat halal sekaligus,” kata Norman.

Setelah 12 tahun menjalankan usaha Norman kini telah memiliki 6 karyawan.

Mereka bekerja sejak pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Untuk kuantitas produksi dalam sehari rata-rata bisa mencapai 4.000 buah roti.

Macam-macam jenis roti yang diproduksi yaitu roti bolu, roti tape, roti pisang, roti nanas, dan donat.

Untuk yang donat dia memproduksi kalau ada pesanan saja. Untuk harga roti buatanya yaitu berkisar Rp 1.000 sampai Rp 20.000.

“Soalnya donat rotinya mudah lembek. Kalau sehari tidak laku kami rugi.

Makanya kami buat kalau ada yang pesan,” kata Norman.

Roti buatannya dipasarkan di sejumlah pasar di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara.

Mulai dari Pasar Jetak, Pasar Jember, Pasar Mayong, dan Pasar Pancur.

Selain itu dia juga memiliki 4 wiraniaga yang bertugas memasarkan roti buatannya ke warung atau ke toko kelontong.

Dalam menjalani usaha sebagai produsen roti Norman tidak kerepotan untuk bahan baku berupa tepung terigu. Sudah ada distributor langganan yang siap memasok.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved