Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Stikes Telogorejo Semarang

Deteksi Dini Stroke, Menyelamatkan Nyawa

Stroke dikenal dengan brain attack atau serangan otak, merupakan sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun global,

Editor: Editor Bisnis
IST
Ilustrasi Tips Mudah Mengenali Gejala dan Tanda - tanda Stroke (Kemenkes, 2017). 

Disusun Oleh : Ns. Sri Puguh K, M.Kep, Sp.MB (Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Telogorejo Semarang)

Stroke dikenal dengan brain attack atau serangan otak, merupakan sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun global, yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang menetap, lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskuler (Donkor, 2018).

Gambar-1 Stroke Risk Scorecard
Gambar-1 Stroke Risk Scorecard (IST)

Angka kejadian stroke di Indonesia cukup tinggi. Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa prevalensi stroke meningkat dari 7persen di tahun 2013 menjadi 10,9persen di tahun 2018. Melihat tingginya angka tersebut, perlu adanya upaya pencegahan agar angka kejadian stroke dapat ditekan, salah satunya dengan deteksi dini stroke.

Ns. Sri Puguh K, M.Kep, Sp.MB (Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Telogorejo Semarang)
Ns. Sri Puguh K, M.Kep, Sp.MB (Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Ners STIKES Telogorejo Semarang) (IST)

Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara mengenali faktor risiko terjadinya stroke berdasarkan Stroke Risk Scorecard. Stroke Risk Scorecard adalah alat skrining stroke yang memiliki tujuan utama meningkatkan kewaspadaan terjadinya stroke berdasarkan kondisi yang dialami individu, sesuai dengan gambar-1 di bawah ini : 

Individu dapat mengidentifikasi kondisi yang dialami meliputi tekanan darah, riwayat penyakit jantung, riwayat  merokok, kadar kolesterol, riwayat  Diabetes  Mellitus  (DM), aktifitas/olahraga, Body Mass Index  (BMI), dan riwayat  stroke  di  keluarga. Intepretasi dari data yang ditemukan:

Kategori berisiko tinggi, apabila terdapat tiga atau lebih faktor risiko dalam boks merah
Kategori berisiko sedang/waspada, terdapat kurang dari tiga dalam boks merah atau berapapun nilai dalam boks kuning, namun ada 1 atau 2 nilai yang berada dalam boks  merah
Kategori berisiko rendah, apabila semua faktor risiko ada di boks hijau atau hanya 1 atau 2 faktor risiko saja yang berada di boks kuning

Tips mudah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke, dengan mengingat slogan SeGeRa Ke RS yang merupakan akronim dari:

SEnyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba
GErak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba
BicaRA pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata atau bicara tidak nyambung
KEbas atau baal atau kesemutan separuh tubuh
Rabun, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba
Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar, Gerakan sulit dikoordinasi

Jika serangan stroke dapat dikenali lebih dini dan mendapat pertolongan sesegera mungkin, maka dampak buruk dari penyakit ini dapat diminimalkan.

Periode emas penanganan stroke adalah 3 sampai 4,5 jam setelah terjadi serangan untuk mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen.

Oleh karena itu jika muncul gejala yang mengarah ke penyakit stroke, jangan tunggu sampai kondisinya menjadi parah, segera ke rumah sakit agar mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

Selain mengetahui cara deteksi dini terjadinya serangan stroke, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan cara melakukan diet yang sehat, makan makanan yang dianjurkan berupa makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti buah dan sayur.

Lakukan aktivitas fisik dengan olahraga ringan minimal 30 menit perhari. Hindari rokok dan minuman beralkohol.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved