Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN Saizu

Tim Pengelola Website UIN Saizu Ditarget Kejar Posisi Webometrics Lima Besar

Wakil Rektor I UIN Saizu Purwokerto, Profesor Suwito mengharapkan Tim Pengelola Website UIN Saizu bisa terus meningkatkan posisi webometrics-nya

Editor: Editor Bisnis
IST
Tim Pengelola Website UIN Saizu Ditarget Kejar Posisi Webometrics Lima Besar 

TRIBUNJATENG.COM - Wakil Rektor I UIN Profesor KH Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, Profesor Suwito mengharapkan Tim Pengelola Website UIN Saizu bisa terus meningkatkan posisi Webometrics-nya. Webometrics merupakan suatu sistem pemeringkat yang memberikan penilaian terhadap seluruh perguruan tinggi di dunia.

"Karena saat ini kita sudah menjadi perguruan tinggi dengan Akreditasi Unggul. Harapan kami, Tim Pengelola Website UIN Saizu bisa mengejar posisi Webometrics kita. Semoga saja kedepan kita bisa mengejar posisi di lima besar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia," harapnya.

Hal itu Profesor Suwito sampaikan saat Rapat Koordinasi Tim Media UIN Saizu Purwokerto di Ruang Rapat Senat (Gedung Rektorat Lantai 2), Selasa (23/4/2024). Kegiatan diikuti para pengelola website kampus dan website fakultas di UIN Saizu Purwokerto.

Menurut Profesor Suwito, memang menjadi tantangan bagi Tim Pengelola Website untuk mengejar posisi lima besar. Dalam bekerja, memang diperlukan adanya tantangan-tantangan. Adanya tantangan itulah yang akan membuat kerja para pengelola menjadi bertambah semangat.

Untuk diketahui, penilaian Webometrics dilakukan melalui kinerja atau keaktifan website masing-masing perguruan tinggi. Setidaknya ada empat indikator dalam menilai kinerja perguruan tinggi, yaitu presence (kehadiran), visibility impact (dampak visibilitas), openness (keterbukaan), dan excellence (keunggulan).

Dalam melakukan penilaian, untuk masing-masing indikator tersebut memiliki bobot penilaian yang berbeda. Untuk indikator presence atau kehadiran memiliki bobot 5 persen yang menghitung setiap halaman website dari perguruan tinggi yang terdaftar oleh mesin pencari.

Visibilitas atau visibility impact memiliki bobot 50 persen yaitu kualitas konten yang dievaluasi dengan menghitung semua eksternal link yang diterima oleh webdomain perguruan tinggi dari pihak ketiga. Lalu indikator opennes atau keterbukaan memiliki bobot 10 persen yaitu jumlah file dokumen Adobe Acrobat (pdf), Adobe PostScript (ps, eps).

Kemudian, Microsoft Word (doc, docx) dan lain sebagainya yang online/open di bawah domain website perguruan tinggi yang tertangkap oleh mesin pencari. Kemudian excellence atau keunggulan dengan bobot 35 persen. Yaitu jumlah artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terdaftar di Scimago Institution Ranking dan di Google Scholar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved