Berita Demak
Morodemak Bakal Punya Wajah Baru, Disulap KKP Jadi Pilot Project Revitalisasi Kawasan Pesisir
Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, akan menjadi pilot project revitalisasi kawasan pesisir oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, akan menjadi pilot project revitalisasi kawasan pesisir oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
KKP bekerjasama dengan Undip menyusun masterplan pemanfaatan hasil sedimentasi laut di pesisir Morodemak. Hasil sendimentasi laut akan digunakan untuk revitalisasi fungsi ekologis, ekonomi, dan sosial.
Rencana revitalisasi kawasan pesisir meliputi revitalisasi pelabuhan perikanan, proteksi garis pantai, rehabilitasi bakau, revitalisasi tambak, perkembangan pariwisata dan kuliner, dan penataan kawasan pesisir.
Pada 2024 ini, KKP fokus terhadap revitalisasi mangrove dan tambak sebagai bentuk pemanfaatan hasil sedimentasi laut.
Baca juga: Hadang Rombongan Komisi IV DPR RI, Warga Pesisir Morodemak Sampaikan Aspirasi Ini
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, rob selalu terjadi di Demak. Ini menjadi perhatian KKP untuk melakukan upaya, di antaranya dengan pemanfaatan hasil sedimentasi laut.
"Kita akan lakukan satu modeling, di satu lokasi untuk ditanami mangrove. Kami akan kerjasama dengan perguruan tinggi, mudah-mudahan jadi satu cara yang kita kelola yaitu pengawasan pesisir," jelas Sakti, usai membuka Rakernis Direktorat Jendral Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, di Hotel Padma Semarang, Kamis (25/4/2024).
Dia menjelaskan, sedimentasi merupakan peristiwa oceanografi munculnya limbah pasir dan lumpur dari daratan menuju laut. Peristiwa ini terus terjadi. Jika tidak dikelola, akan menyebabkan kerusakan ekosistem.
Oleh karena itu, sedimentasi di laut akan dimanfaatkan untuk reklamasi. Di sisi lain, sedimentasi lumpur dari darat akan direvitalisasi menjadi hutan mangrove.
"Yang kami revitalisasi yang tidak ada masyarakat. Akan kami tanam supaya harapannya tidak jadi rob kembali sekaligus jadi penanganan rob dan tempat untuk ekosistem ekologi," paparnya.
Baca juga: Video Kapal Rombongan DPR RI Terjebak Sedimentasi Tengah Laut Morodemak
Dia melanjutkan, Morodemak menjadi wilayah pilot project yang akan dimulai 2024 ini dengan luas 50 hektar.
Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno mendukung rencana pilot project di Morodemak.
Menurutnya, persoalan pesisir pantai ini merata terjadi mulai dari Brebes hingga Rembang. Jika pilot project ini berhasil, dia ingin bisa diterapkan di daerah lain.
"Kami terima kasih karena ini jadi pemikiran bersama penanganan Pantura di Jateng. Saya nunggu ini semoga berhasil," ujarnya.
Adanya proyek ini, sambung dia, pencegahan rob akan semakin baik. Adanya tol demak menjadi penanganan rob di sisi menuju ke pesisir. Sedangkan, program dari KPP di wilayah pesisir. (eyf)
Harapan Baru Petani Demak, Normalisasi Sungai Pulihkan 450 Hektare Sawah yang Lama Terendam Banjir |
![]() |
---|
Warga Mranggen Desak Pemkab Demak Sediakan Unit Damkar, Selama Ini Tunggu dari Semarang |
![]() |
---|
Bantuan RTLH Demak 2026 Naik Jadi Rp20 Juta per Penerima, Bupati: Ada yang Potong Laporkan ke Saya |
![]() |
---|
Revolusi Literasi di Demak: Kini Bisa Pinjam Buku Secara Digital Lewat Aplikasi iDemak |
![]() |
---|
Warga Desa Babalan Demak Minta Adanya SLB, Bupati Siap Wujudkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.