Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Virus Flu Burung Menular ke Sapi Jelang Idul Adha, Petugas Peternakan Wajib Gunakan APD

Kemenkes meminta petugas yang bertugas di peternakan atau yang bersinggungan dengan produk hewan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri(APD), mencuci

Editor: m nur huda
PIXABAY/RITAE via Kompas
Ilustrasi sapi - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta petugas yang bertugas di peternakan atau yang bersinggungan dengan produk hewan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri(APD), mencuci tangan dan melakukan pembersihan dengan desinfektan. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta petugas yang bertugas di peternakan atau yang bersinggungan dengan produk hewan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri(APD), mencuci tangan dan melakukan pembersihan dengan desinfektan.

Hal tersebut menyusul adanya penularan virus flu burung atau H5N1 kepada sapi yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Kemenkes juga mengimbau menjelang Idul Adha atau Hari Raya Kurban para peternak hewan mematuhi standar atau SOP terkait jual beli hewan. Misalkan memastikan hewan yang diperjualbelikan adalah hewan sehat.

Lalu saat pengolahan produk hewan dipastikan petugas mengikuti standar yang ada.

"Petugas di peternak atau orang yang mengolah produk hewan wajib memakai APD, mencuci tangan dan membersihkan dengan desinfektan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Tribun, Rabu(1/5/2024).

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) kata Nadia juga akan berupaya melakukan antisipasi bersama Kementerian Pertanian (Kementan). Menurut dia, penularan penyakit tidak hanya terjadi antar manusia, tetapi terjadi juga dari hewan ke manusia dan berpotensi menjadi pandemi.

"Tentunya kita tahu virus flu burung pada hewan masih bermutasi. Tentunya penanganannya dari hulu. Kita koordinadi melalui one health dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk antisipasinya," kata dia.

Adapun One Health adalah satu pendekatan yang memiliki tujuan untuk menyeimbangkan dan mengoptimalkan hubungan erat dan ketergantungan diantara manusia hewan dan ekosistem, mengakui kesehatan hewan peliharaan dan liar, tumbuhan, dan lingkungan yang lebih luas.

Sejauh ini dari data Kemenkes ada beberapa kasus penyakit menular yang pernah dan sedang diselesaikan dengan pendekatan One Health seperti HIV, flu babi, dan Covid-19.

Sementara itu Epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengungkap perlu ada kewaspadaan di peternakan dan aktivitas impor hewan terkait potensi penularan virus flu burung ke hewan ternak seperti sapi.

"Di peternakan hewan, langkah-langkah kewaspadaan yang ketat harus diterapkan. Impor hewan juga merupakan titik penting yang memerlukan kewaspadaan ekstra," kata Dicky.

Meningkatkan kewaspadaan di peternakan bisa berupa pemantauan kesehatan rutin hewan dan penggunaan biosecurity yang kuat. Dua upaya ini dapat dilakukan untuk mencegah masuknya virus dari luar.

Selain itu, peternak juga harus mengisolasi hewan yang sakit. Pada aktivitas impor, pemeriksaan kesehatan yang ketat harus dilakukan.

Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa mereka bebas dari penyakit menular, termasuk virus flu burung.

Dicky menjelaskan jika secara penanganan virus flu burung H5N1 memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara otoritas kesehatan hewan, peternak, dan masyarakat secara umum.

"Langkah-langkah pencegahan dan mitigasi harus terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko penyebaran virus ini. Sehingga melindungi kesehatan hewan dan manusia," tutupnya.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut ada risiko virus flu burung H5N1 menyebar ke sapi di negara lain di luar Amerika Serikat(AS) melalui burung yang bermigrasi.

Imbas hal tersebut para pejabat AS kemudian berupaya memverifikasi keamanan susu dan daging setelah memastikan adanya virus H5N1 di 34 peternakan sapi di sembilan negara bagian sejak akhir Maret, dan pada satu orang yang terinfeksi di Texas.

“Dengan virus yang dibawa ke seluruh dunia melalui burung-burung yang bermigrasi, tentunya terdapat risiko bagi sapi-sapi di negara lain untuk tertular,” kata Kepala Program Influenza Global WHO, Wenqing Zhang.

Zhang menegaskan kembali bahwa badan PBB tersebut menganggap risiko kesehatan masyarakat secara keseluruhan yang ditimbulkan oleh virus H5N1 rendah namun mendesak perlunya kewaspadaan.

Saat diminta untuk mengevaluasi transparansi AS mengenai wabah H5N1 tersebut, Zhang mengatakan badan global tersebut telah menerima pembaruan rutin dan memuji keputusan untuk membagikan urutan genetik virus sejak dini.

“Saya pikir kolaborasi dengan CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) AS dan informasi yang kami terima sejauh ini memungkinkan kami memantau situasi dan memperbarui langkah-langkah kesiapsiagaan,” katanya.

Virus flu burung ditemukan di sembilan negara bagian Amerika Serikat AS. Flu burung ditemukan pada produk susu kemasan.

Flu burung menyerang peternakan di sembilan negara bagian Amerika Serikat, yakni Texas, Kansas, Michigan, Ohio, Idaho, North Carolina, South Dakota, New Mexico dan Colorado.

Seorang pria di Texas juga diketahui mengalami flu burung saat bekerja di peternakan. Diduga ia tertular dari sapi perah yang sudah terinfeksi flu burung.

Kasus flu burung pertama pada manusia di AS terjadi pada tahun 2022 lalu. Seorang narapidana di penjara Colorado dinyatakan positif terinfeksi virus penyebab flu burung. Namun, kala itu pasien tertular dari unggas yang terinfeksi.

Penularan dari sapi perah ke manusia ini membuat para ahli khawatir akan meningkatnya jumlah hewan mamalia yang tertular virus H5N1 penyebab flu burung.

Dari hasil analisis data dari Departemen Pertanian AS yang dilakukan oleh ilmuwan Universitas Arizona memberikan indikasi baru bahwa wabah H5N1 yang pertama diketahui terjadi pada sapi perah memiliki jangkauan yang lebih luas dari 34 peternakan di sembilan negara bagian yang secara resmi dinyatakan positif.

Penyebaran flu burung baru-baru ini dan terdeteksinya materi genetik H5N1 dalam susu telah meningkatkan seruan untuk mengambil tindakan.

Tertularnya sapi oleh virus flu burung di Amerika Serikat tentunya membuat khawatir negara-negara di dunia, terutama Indonesia. Apalagi sebentar lagi umat muslim di tanah air bakal merayakan Idul Adha atau Hari Raya Kurban.(Tribun Network/ais/rin/reuters/wly/tribun jateng cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved