Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BI Yakin Rupiah Menguat hingga Akhir Tahun

setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi penguatan nilai tukar rupiah, yakni kenaikan suku bunga BI Rate menjadi 6,25 persen hingga SRBI

Editor: Vito
shutterstock
Ilustrasi - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis nilai tukar rupiah akan menguat hingga akhir 2024, meski saat ini tengah dalam tren pelemahan akibat berbagai faktor eksternal.

Menurut dia, hal itu ditandai dengan dinamika di pasar Non Deliverable Forwards (NDF) dari tenor 1 bulan sudah mengarah ke kisaran Rp 16.000 per dollar AS.

"Bank Indonesia meyakini bahwa nilai tukar rupiah akan menguat ke 16.000, dan kemudian Rp 15.800 (hingga akhir tahun-Red)," katanya, dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) secara virtual, Jumat (3/5).

Perry menuturkan, setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi penguatan nilai tukar rupiah, yakni kenaikan suku bunga BI Rate menjadi 6,25 persen hingga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

"Daya tarik imbal hasil investasi portofolio di Indonesia kembali menarik. Dengan kenaikan itu, kalau kita bandingkan dengan India, yield differential atau perbedaan yield itu sudah lebih baik dari India, sehingga itu menjadi atraktif," bebernya.

Kemudian, faktor kedua adalah kembalinya arus modal. Perry menyebut, hingga akhir pekan April 2024 SRBI yang sebelumnya outflow justru kembali masuk senilai Rp 4,5 triliun.

"Bahkan, SBN yang semula outflow itu sudah kembali inflow pada minggu pertama bulan Mei, 3 hari pertama ini totalnya Rp 3,75 triliun. Itu faktor kedua yang akan memperkuat stabilitas dan penguatan nilai tukar rupiah, yaitu kembali masuknya invest porto tidak hanya di SRBI," jelasnya.

Perry menyatakan, faktor ketiga yaitu prospek ekonomi Indonesia yang baik dengan daya tahan kuat. Pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, inflasi terjaga di kisaran 2,5 plus minus 1 persen.

Sedangkan faktor keempat, dia menambahkan, yaitu komitmen BI untuk menjaga nilai tukar rupiah dengan terus berkoordinasi antara pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Kami meyakini stabilitas rupiah akan terus menguat ke depan, dipengaruhi empat faktor. Satu, menariknya imbal hasil dengan kenaikan BI Rate kemarin, dan itu mendorong nomor 2, porto inflow dan sudah terbukti porto sudah kembali baik SRBI dan SBN. Yang ketiga prospek ekonomi Indonesia, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi, dan keempat adalah komitmen BI, pemerintah, KSSK," paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) sekaligus Ketua KSSK, Sri Mulyani mengatakan, stabilitas sistem keuangan RI masih terjaga, didorong oleh kondisi kebijakan fiskal dan moneter yang stabil pada kuartal I/2024.

"Stabilitas sistem keuangan atau SSK Indonesia pada triwulan I/2024 ini masih dalam kondisi yang terjaga, yang didukung oleh kondisi dari APBN, kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia, dan sektor keuangan yang stabil," terangnya.

Meski demikian, Sri Mulyani menyebut, pihaknya mewanti-wanti ketidakpastian global yang masih menghantui bakal berdampak pada kondisi fiskal maupun moneter di tanah air.

"Terdapat peningkatan ketidakpastian kondisi fiskal, moneter, dan gejolak geopolitical global yang telah mendorong peningkatan tekanan di pasar keuangan global, dan ini juga merambat ke pasar domestik," ucapnya.

Ia menyebut, KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia Ketua Dewan Komisioner OJK dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan LPS berkomitmen untuk melakukan asessment forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini, seiring dengan risiko ketidakpastian ekonomi global hingga gejolak geopolitik yang semakin eskalatif.

"KSSK berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global, serta gejolak geopolitik yang eskalatif termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik," tandasnya. (Tribunnews/Nitis Hawaroh)

 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved