Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Modal Hingga Fasilitas Jadi Keluhan Pelaku UMKM di Jateng, Sudaryono : Jangan Remehkan UMKM

Ibarat roda pada kendaraan, permodalan sangat vital bagi pelaku UMKM untuk menggerakkan bisnis

Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
istimewa
Ilustrasi seorang desian grafis tengah menyelesaikan pekerjaannya untuk klien yang berasal dari luar negri, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Permodalan tak bisa dilepaskan dari para pelaku UMKM di Jateng.

Meski pertumbuhan UMKM tak sepenuhnya mengandalkan modal besar.

Namun tanpa permodalan, pelaku UMKM seakan mati suri.

Ibarat roda pada kendaraan, permodalan sangat vital bagi pelaku UMKM untuk menggerakkan bisnis.

Pemerintah pun terus berupaya merangkul pelaku UMKM guna mendapatkan akses permodalan.

Namun langkah tersebut di rasa sejumlah pelaku UMKM belum maksimal.

Pasalnya, belum semua pelaku UMKM di Jateng mendapatkan kemudahan akses permodalan.

Catatan Dinkop UMK Provinsi Jateng pada 2023, total UMKM di Jateng tembus di angka 4,2 juta.

Dari jutaan UMKM itu, Pemprov Jateng baru bisa membina 187 ribu lebih UMKM.

Dari data tersebut, kurang dari 4,5 persen dari total UMKM yang dirangkul dan dibantu oleh Pemprov Jateng.

Padahal potensi dari UMKM di Jateng sangat besar dalam hal perekonomian.

Data Dinkop UMK Provinsi Jateng 2023, omzet UMKM binaan Pemprov Jateng mencapai Rp 68 triliun lebih.

187 ribu UMKM tersebut menyerap tenaga kerja mencapai 1,3 juta orang lebih.

Sejumlah pelaku UMKM di Jateng mengaku sangat membutuhkan akses permodalan.

"Apalagi bagi pelaku UMKM baru disektor digital," terang Johan (34) satu di antara pelaku UMKM asal Kota Semarang, Senin (6/5/2024).

Dikatannya, pelaku UMKM baru di sektor digital tak bisa mencari modal ke perbankan.

Hal itu dikarenakan usaha mereka tak nampak saat dilakukan survei oleh perbankan.

"Misalnya pembuatan logo digital ataupun produk digital lainnya," paparnya.

Bahkan Johan berujar ada beberapa pelaku UMKM antipati terhadap pemerintah.

Kondisi tersebut lantaran pelaku UMKM merasa tak pernah dibantu oleh pemerintah.

"Ada sih yang dirangkul tapi seperti seremonial saja. Kami hanya butuh tindakan nyata, kalau mau membantu ya berikan kami kemudahan akses permodalan hingga jejaring," kata Johan yang sudah belasan tahun terjun di dunia digital untuk memasarkan produk digitalnya.

Terpisah, Sudaryono Ketua DPD Partai Gerindra Jateng yang digadang-gadang masuk dalam bursa Pilgub Jateng juga menanggapi keluhan para pelaku UMKM.

Bahkan ia memberi penegasan, Bahwasanya peran UMKM tak bisa diremehkan.

Karena UMKM menjadi penyelamat bangsa semasa krisis, UMKM juga berkontribusi luar biasa sebesar 60 persen PDB Indonesia. 

Namun UMKM di Jateng masih menghadapi permasalahan permodalan, pemasaran dan infrastruktur pendukung.

"Untuk itu, saya akan mengembangkan sentra UMKM unggulan yang terhubung dengan pasar ekspor, fasilitasi akses  permodalan dan inkubator bisnis UMKM berplatform digital. Tujuannya untuk membangun UMKM berdaya bersaing global," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved