“Aku Lapar Mak Mau Makan” Teriak Bocah Bernama Gibran Minta Makan Tapi Malah Diamuk Ibunya

TRIBUNJATENG.COM - Video seorang bocah laki-laki bernama Gibran yang berteriak minta makan namun diamuk oleh ibunya viral.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak bocah bernama Gibran itu duduk di tanah depan rumah.

Ia mengenakan singlet warna kuning dan celana hitam pendek.

Baca juga: Pria Sopir Pribadi DN Gondol Uang Rp 150 Juta, Libatkan Istri Saat Beraksi, Sempat Kepergok Tetangga

Gibran berteriak histeris minta makan ke ibunya yang ada di dalam rumah.

“Mau makan, aku udah lapar mak,” teriak Gibran sambil menangis histeris.

Alih-alih memberik makan, sang ibu malah memarahi anak laki-laki itu.

“Minta sama bapak lo any*ng,” teriak sang ibu dari dalam rumah.

“Aku udah laper mak,” teriak Gibran sekali lagi.

“Cari makan sendiri sana! Gue nggak punya duit cari makan sendiri!” bentak sang ibu.

Baca juga: Viral Bripka Eko Purwanto Razia Alat Kosmetik Siswi SMP, Polisi: Bukan Menyita Tetapi Pinjam

Dikutip dari Tribunnews.com, video itu direkam olah petugas instalasi listrik yang saat itu berada di lokasi.

Namun petugas instalasi listrik itu tak berani menegur ibu Gibran.

Video itu sendiri direkam di Kampung Panjang RT 03, RW 06, Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Gibran sendiri merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.

Ia memiliki satu adik laki-laki dan satu adik perempuan yang berusia 4 tahun dan 1,5 tahun.

Dalam video yang diunggah akun @ahmadsaugi31, Gibran mengaku sering makan dengan garam jika ayahnya belum pulang bekerja.

Selain itu, ia juga mendapat luka cakaran di wajahnya dari sang ibu.

“Lihat pipinya, itu kenapa?”

“Dicakar,” jawab Gibran.

‘Dicakar sama siapa?” tanya perekam.

“Sama mamah,” jawab Gibran lagi.

Usai video ini viral, camat Bojonggede, Tenny Ramdhani bersama Kepala Desa Rawapanjang mendatangi rumah Gibran pada Minggu (5/5/2024) siang.

Saat didatangi, ibu dari Gibran tak ada di rumah dan hanya ada sang ayah yang bernama Hamzah.

Hamzah sendiri kerap bekerja di luar kota sebagai buruh bangunan.

Dari keterangan ketua RT dan RW, Gibran dan adik-adiknya sering dititipkan ke tetangga.

Pihak kecamatan kini berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Bogor sebagai tindak lanjut.