Berita Regional
Mengenal Sosok Fahmi Sirma, Mahasiswa Lulusan UGM Yang Diterima 43 Kampus Luar Negeri Lewat LPDP
Mengenal sosok Fahmi Sirma Pelu, mahasiswa lulusan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2022 silam yang diterima 43 kampus luar negeri.
Di organisasi pers kampus UGM itu, Fahmi menulis tentang tema-tema masyarakat lokal di daerahnya dalam laporan jurnalistik. Termasuk sempat menulis untuk jurnal Balairung tentang konstruksi identitas poskolonial masyarakat Hitu di pesisir pada 2020.
Tiga tahun mengurus berbagai liputan dan tulisan di lembaga penerbitan itu diakuinya berandil besar dalam membesarkan gairah menimba ilmu humaniora, kaitan bahasa yang memengaruhi budaya dan sebaliknya.
Ditambah saat ia kepincut oleh koleksi perpustakaan Universitas Leiden yang justru menyimpan sejarah kampung halamannya. Rasa ingin melanjutkan S2 di luar negeri pun membesar. Sampai akhirnya Fahmi mendaftar beasiswa LPDP guna mewujudkan impiannya.
Ia juga melihat banyak kegiatan kebudayaan di ekosistem Jogja turut dibiayai oleh LPDP. Beberapa orang di kampungnya telah pula mendapat beasiswa LPDP yang kala itu masih bernama program Beasiswa Indonesia Timur.
“Jadi saya pikir cukup dekatlah LPDP dengan perjalanan saya selama menempuh S1 dan sampai akhirnya bisa mendapatkan beasiswa LPDP sekarang ini” tutur Fahmi yang sempat mengikuti rekrutmen pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2022 lalu.
Fahmi menyelesaikan sarjana pada 2022 dan pada awal tahun 2023 mendaftar beasiswa LPDP untuk program Beasiswa Daerah Afirmasi. Ketika itu juga ada dua teman dari kampungnya yang turut mengikuti pendaftaran beasiswa LPDP.
Seperti apa Esai Kontribusi LPDP Fahmi?
Salah satu syarat administrasi saat mendaftar beasiswa LPDP adalah melampirkan esai kontribusi yang akan dilakukan pasca-lulus kuliah. Fahmi menguraikan tentang bagaimana seharusnya membangun masyarakat adat yang berdikari.
Artinya masyarakat adat yang mandiri secara ekonomi, politik, dengan seperangkat lokalitas yang tetap relevan dengan modernitas.
Desa-desa di Maluku menggunakan istilah 'Negeri' untuk menunjukkan bahwa wilayahnya adalah desa berdasarkan adat istiadat yang berlaku.
Tidak jarang masyarakat adat dihadapkan pada konflik kepentingan dengan negara atau korporasi besar. Antara pembangunan nasional dan tata kelola tanah adat seharusnya bisa saling beriringan.
Fahmi turut berkeinginan mendorong dan membentuk Pusat Arsip dan Dokumentasi Masyarakat Adat di Hitu yang terintegrasi dengan pemerintah desa. Seperti diketahui bahwa berbagai arsip-arsip lama dari masyarakat Hitu tersebar di berbagai perpustakaan dunia seperti di British Library dan Perpustakaan Universitas Leiden.
Ada pula arsip-arsip lokal yang disimpan secara swadaya di rumah-rumah warga. Pengumpulan arsip Negeri Hitu ini penting dilakukan sebagai upaya mengenal lebih dalam tentang wahana pengetahuan dan peradaban Hitu berbasis data.
Fahmi sadar bagaimanapun meski di Ambon secara fasilitas dan infrastruktur jauh lebih baik ketimbang daerah-daerah terpencil di Maluku lainnya, nyatanya minat untuk studi lanjut masih rendah. Pendidikan baru sampai setingkat SMP atau SMA saja.
Baca juga: Sosok Wahyu Dian Silviani, Dosen UIN RM Said Ditemukan Terbunuh, Berprestasi Dapat Beasiswa LPDP
“Ada begitu banyak kesempatan yang bisa diraih apabila mau menghidupkan dan mengusahakan mimpi pendidikan. Entah itu datang dari pemerintah, dari swasta dan lain sebagainya. Yang penting kita mau berjalan dan mau berlari untuk satu hal yang kita percaya," tandasnya.
Buntut Oknum TNI Lepas Tembakan di Polres Selayar: Pelaku Akan Diproses Secara Internal |
![]() |
---|
Viral Buah Pisang Sisa Program MBG Diolah Siswa SMA Jadi Kue Bolu |
![]() |
---|
Pesan Haru Pria 25 Tahun Sebelum Tewas Lompat ke Sungai, Malu Pulang ke Rumah |
![]() |
---|
Dua Pemilik Rumah Jadi Korban, Ledakan Misterius di Jatim Menghancurkan Hunian dan Mobil |
![]() |
---|
Wisudawati UIN Walisongo Kehilangan 2 HP di Kampus Seusai Acara Wisuda, Kasus Dilaporkan ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.