Berita Regional
Pusingnya BNPB Droping Bantuan untuk Korban Bencana di Luwu, Stok Makanan Cuma Cukup untuk Sehari
Desa Tibussan, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masih terisolir pasca tanah longsor yang melanda
TRIBUNJATENG.COM - Desa Tibussan, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, masih terisolir pasca tanah longsor yang melanda pada Jumat dini hari lalu.
Meskipun upaya distribusi logistik telah dilakukan dengan Helikopter Carakal TNI AU, tantangan akses droping yang tidak memadai membuat distribusi terhambat.
Menanggapi situasi ini, Panglima Kodam Hasanuddin, Mayjen Bobby Rinal Makmun, menyatakan fokus untuk membuka daerah terisolir tersebut.
Namun, akses darat masih terputus hingga saat ini.
Pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga turut berperan aktif dalam mencari solusi.
Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa ada dua opsi yang akan dilakukan untuk menjangkau daerah terisolir dengan distribusi logistik.
Pertama, pihaknya sedang berupaya membangun jembatan baru untuk menghubungkan akses jalur darat yang terputus.
Meskipun membutuhkan waktu 14 hari, upaya ini diharapkan dapat mempercepat distribusi logistik ke wilayah terisolir.
"Meskipun estimasi membangun jembatan baru memakan waktu 14 hari, kami berupaya untuk menemukan solusi yang lebih cepat," ungkap Abdul Muhari.
Sementara itu, opsi kedua adalah menggunakan metode droping tanpa mendaratkan helikopter.
Paket logistik akan dijatuhkan dengan tetap terikat untuk memastikan pengiriman yang aman dan efisien.
"Saat ini, satu helikopter tambahan akan dikerahkan untuk penanganan bencana Luwu dan segera tiba di Kota Makassar," tambah Abdul Muhari.
"Satu heli yang akan menuju ke Makassar adalah heli yang memungkinkan untuk melakukan hal itu.
Karena heli itu yang biasa kami pakai untuk operasi pemadaman karhutla.
Mudah-mudahan opsi ini bisa kita lakukan untuk mendistribusikan bantuan di desa yang masih terisolir ini," akunya.
Kepala Desa Tibussan, Juminto mengaku, sekitar 500 warganya masih terisolasi.
Kata Juminto, Sebagian warga ketakutan sebab pergerakan tanah masih sering dirasakan.
"Tadi ada 8 orang warga dibawa menggunakan heli polisi.
Tetapi masih ada sekitar 100 orang gabungan lansia dan anak-anak yang harus dievakuasi," jelasnya.
Menurut Juminto, cadangan bahan makanan yang dimiliki warganya hanya bisa bertahan hingga besok.
"Kalau cadangan makanan barangkali hanya cukup sampai besok (7 Mei).
Sedangkan sampai sekarang, distribusi logistik belum sampai.
Akses ke desa terdekat juga belum bisa dilalui," keluhnya.
Dirinya menambahkan, kondisi warganya yang masih berada di Desa Tibussan saat ini sedang berada dalam 4 pos pengungsian.
"Karena semua sudah takut tinggal di rumahnya. Jadi ada 4 posko yang dipakai.
Ada di masjid, ada vila, kemudian ada 2 rumah warga yang masih dirasa aman dari longsor," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 500 Warga Tibussan Luwu Sulsel Terisolir! Stok Makanan Cukup untuk Hari Ini, BNPB Putar Otak
Tragedi Berdarah Sabtu Malam: Wawan Habisi 4 Orang Keluarga Mantan Istri dengan Senjata Tajam |
![]() |
---|
Tabel Angsuran Pinjaman Online BRI Ceria 2025: Bunga Ringan, Rp 20 Juta Cair |
![]() |
---|
Wanita Pegawai Koperasi Tewas di Kebun: Hanya Kenakan Pakaian Dalam, Seragam Terlilit di Leher |
![]() |
---|
Lapor Pemerkosaan Malah Kandas di Tangan Polisi, Gadis 18 Tahun Dituduh "Suka Sama Suka" |
![]() |
---|
Rekor Terburuk di Sejarah PDIP Gorontalo: Wahyudin Moridu Dipecat Usai Sesumbar Rampok Uang Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.