Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Ratusan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umku Sampaikan 10 Sikap Bela Palestina

ebih dari 800 mahasiswa bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) menggelar aksi bela Palestina dan kutuk Israel

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
saiful ma'sum
Ratusan mahasiswa dan civitas akademika Umku menggelar aksi bela Palestina di halaman gedung Crystal Building, Selasa (7/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Lebih dari 800 mahasiswa bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku) menggelar aksi bela Palestina dan kutuk Israel dilaksanakan, Selasa (7/5/2024) di halaman Gedung Crystal Building Umku.

Aksi tersebut diwarnai dengan orasi dukungan Palestina merdeka dan penyampaian puisi tentang keprihatinan yang dialami masyarakat Palestina atas perbuatan Israel yang menimbulkan banyak korban jiwa. 

Selain menyerukan aksi bela Palestina, mahasiswa, dosen, hingga jajaran Rektorat Umku juga menggelar doa bersama untuk kebebasan masyarakat Palestina

Doa yang dipanjatkan serentak ini bertujuan agar warga Palestina diberikan kekuatan hingga hari pembebasan atas kekejaman Israel tiba.

Aksi tersebut dinilai oleh mahasiswa sebagai solidaritas global, dengan cara mengingatkan dunia bahwa membela Palestina bagian dari mendukung perdamaian dan kedamaian dunia yang berkelanjutan.

Rektor Umku, Dr. Edy Soesanto menyampikan, pelaksanaan aksi bela Palestina yang dilakukan mahasiswa dan civitas akademika Umku menyuarakan 10 sikap membela Palestina dari penindasan.

Pertama, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia tergabung dalam Forum Rektor PTMA mengutuk keras Israel atas agresi dan serangan militer yang sangat tidak proporsional, penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina, perusakan berbagai fasilitas umum utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.

Kedua, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan mahasiswa, dosen dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya dalam rangka menolak kejahatan genocide Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.

Ketiga, mengecam keras sikap Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara serta pihak lainnya yang terus memberikan dukungan dan bantuan terhadap Israel dalam agresi dan penyerangan terhadap Palestina.

Keempat, meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memaksa dan memfasilitasi perundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina.

Kelima, mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional atau ICC agar mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.

Keenam, mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara- negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingan dalam negeri mereka sendiri.

Ketujuh, mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan barat dalam kasus konflik Israel-Palestina.

Kedelapan, meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk tidak berpikir sedikit pun dan apalagi melakukan langkah-langkah politik guna membuka hubungan diplomatik dengan negara agresor dan pelaku genocide yaitu Israel.

Kesembilan, atas nama hak asasi manusia dan amanat Konstitusi Republik Indonesia yang menegaskan bahwa segala bentuk penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Serta aspek historis relasi Palestina dan Indonesia melalui Prof. Kahar Muzakir (Muhammadiyah). Kami meminta agar Pemerintah Indonesia memperkuat jalinan diplomasi dengan negara-negara lain untuk mewujudkan lahirnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved