Berita Semarang
Tragis Nasib Tanwiroh, Tewas Tertemper Kereta Api Saat Halau Suaminya yang Terobos Palang Pintu
Seorang pembonceng pengendara sepeda motor tewas tertabrak kereta api di Perlintasan Jalan Anjasmoro Semarang, Selasa (7/5).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang pembonceng pengendara sepeda motor tewas tertabrak kereta api di Perlintasan Jalan Anjasmoro Semarang, Selasa (7/5).
Korban diketahui bernama Tanwiroh (31) warga Bangkalan tewas saat akan menghalau suaminya bernama Sameer Firmansyah (38) yang menerobos palang pintu kereta api.
Petugas palang pintu perlintasan kereta api Heri Kusmanto menerangkan tragedi terjadi saat adanya kereta api silang yang berpapasan pada pukul 11.25.
Kedua kereta api yang berpapasan yakni kereta barang kontainer dari arah Jakarta melaju di jalur hulu dan kereta api Sembrani yang melaju dari arah Surabaya.
Lanjutnya saat palang pintu kereta api telah ditutup pengendara sepeda motor bersama anak dan istrinya bernama Tanwiroh (31) melaju dari Karangayu melawan arus.
Saat kereta barang melintas pengendara sepeda motor itu masih berhenti di palang pintu kereta api telah tertutup. Pengendara mulai menerobos setelah kereta barang melintas.
"Waktu itu ada tiga sepeda motor melawan arus. Pengendara ini yang paling depan. Usai kereta api barang dari arah Jakarta melintas, pengendara ini menerobos," tuturnya.
Kemudian, waktu hampir bersamaan kereta Sembrani dari arah Poncol melintas. Pengendara itu masih tetap menerobos yang menyebabkan istrinya terjatuh.
"Ibunya sempat terbangun dan mengejar suaminya masih nekat menerobos hingga akhirnya kembali terjatuh. Hingga akhirnya tertabrak kereta," tuturnya.
Ia mengatakan suami dan anak korbam lolos dari maut. Suaminya itu berhasil menerobos ketika kereta Sembrani hendak melintas.
Sementara itu saksi Sunarno mengatakan setelah berhasil menerobos pengendara itu masih tetap berjalan. Hingga akhirnya pengendara itu putar arah dan melihat istrinya sudah terseret.
"Istrinya terseret sejauh tiga meter," kata dia.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan membenarkan adanya tragedi itu. Peristiwa itu terjadi pada pukul 11.25. Pengendara motor menerobos palang pintu perlintasan yang telah ditutup dan masinis kereta api telah membunyikan seruling lokomotif berulang kali.
“KAI turut prihatin dan belasungkawa atas kejadian tersebut. KAI juga menyayangkan adanya kejadian ini, karena dapat berdampak pada keselamatan penumpang dan perjalanan kereta api,” jelasnya.
Kemeriahan Kirab Cheng Ho di Semarang: Merajut Toleransi dan Sejarah 6 Abad |
![]() |
---|
Jasirah Race 2025 Genjot Sport Tourism, Angkat Potensi Terpendam Jawa Tengah |
![]() |
---|
43 Hektare Tanah Lenyap Ditelan Laut: Kisah Marzuki Bangkitkan Mangrove Dari Ancaman Abrasi |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang: Festival Cheng Ho Diincar Dunia Internasional |
![]() |
---|
Air Mata di Altar: Doa Putih untuk Angeline dan Khristopel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.