Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Ganjar Ingatkan Prabowo,  Yang di Dalam Juga Bisa Mengganggu

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun menjelaskan pihak yang justru mengganggu jalannya pemerintahan dari dalam.

Editor: m nur huda
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Calon Presiden Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan serta Cawapres Muhaimin Iskandar usai debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC) di Jakarta pada 21 Januari 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Presiden RI terpilih 2024, Prabowo Subianto menyindir pihak yang tidak mau diajak kerja sama dalam pemerintahannya mendatang.

Eks Danjen Kopassus itu pun meminta pihak itu tidak mengganggu saat dirinya sudah dilantik.

Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara Bimtek dan Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5) lalu.

Merespon hal tersebut, mantan Capres 2024 yang juga kader PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo turut angkat bicara soal peryataan Prabowo tersebut.

Ketika ditanya wartawan di usai bertemu relawan pendukung di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (10/5) sore, Ganjar pun mengingatkan Prabowo bahwa pihak yang turut bekerja sama bisa saja menjadi pengganggu dalam jalannya pemerintahan.

“Iya, yang bekerja sama aja bisa ganggu, lho, saya ingetin lho ya,” kata Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun menjelaskan pihak yang justru mengganggu jalannya pemerintahan dari dalam.

Dia pun mencontohan bagaimana pihak itu justru terlibat kasus korupsi, padahal pemerintahan ingin berjalan secara bersih.

“Jangan sampai kemudian, yang di dalam malah mengganggu, umpama, kita ingin menciptakan pemerintahan bersih, tapi korupsi di dalam, itu mengganggu,” ujarnya.

Ganjar pun mengingatkan Prabowo, tak menutup kemungkinan bahwa pihak yang berada di luar justru banyak berkontribusi membantu pemerintahan berjalan baik.

“Yang di luar jangan jangan malah membantu, karena mengingatkan yang baik, begitu ya,” terangnya.

Dia juga meyebut, bahwa proses pengawasan atau check and balances akan berjalan jika ada pihak yang berada di luar pemerintahan. Termasuk, bagaimana masyarakat sipil turut terlibat dalam jalannya pemerintahan.

“Dan kalau kemudian partai politik, katakan tidak ikut di pemerintahan, masyarakat sipil tidak ikut di pemerintahan lho, masyarakat sipil bisa lho memberikan catatan-catatan kritis,” katanya.

Namun, Ganjar mengaku setuju dengan peryataan Prabowo jika pihak yang menggangu itu justru membawa kehancuran atau merusak jalannya pemerintahan ke depan.

“Jadi kita mesti membuka ruang check and balances itu, tapi betul kalau mengganggu itu artinya destruktif, saya setuju, jangan,” tegas Ganjar.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved