Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Keluarga Ojol yang Patah Hidung Dipukul Oknum TNI Tolak Damai

Seorang pengemudi ojek online di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi korban penganiayaan oknum TNI.

Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
KOMPAS.com/HENDRA CIPTA
TNI PUKUL OJOL: Oknum anggota TNI berinisial F, yang diduga memukul seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Teguh, telah diamankan di Mapomdam XII Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). (KOMPAS.com/HENDRA CIPTA) 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Seorang pengemudi ojek online di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi korban penganiayaan oknum TNI.

Pengemudi ojol tersebut bernama Teguh.

Pria itu harus dirawat dan kini menunggu waktu untuk operasi hidung. 

Baca juga: Prajurit Pukul Ojol sampai Patah Hidung, TNI Minta Maaf dan Janji Tindak Tegas

Dokter menyatakan hidung Teguh Patah dan harus menjalani operasi.

Penderitaan Teguh tersebut setelah ia menerima pukulan dari oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada saat sedang mengantar pesan makanan.

Menurut keponakan korban, Jani, peristiwa ini terjadi di Jalan Panglima AIM, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Sabtu (20/9/2025) sore. 

20250923_memukul seorang pengemudi ojek
PUKUL OJOL: Oknum anggota TNI berinisial F, yang diduga memukul seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Teguh mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya. (KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR VIDEO)

Peristiwa ini bermula saat Teguh selesai mengambil pesanan makanan untuk pelanggan.

Di jalan, mobil pelaku yang baru keluar dari ATM sempat mundur tiba-tiba hingga hampir menabrak motor korban.

Teguh kemudian membunyikan klakson sebagai peringatan.

“Pelaku rupanya tersinggung, lalu mengejar pakai mobil dan menghadang om saya. Setelah sempat adu mulut, pelaku langsung memukul dengan siku. Cuma sekali, tapi keras, sampai hidungnya patah,” jelas Jani.

Akibat pukulan itu, hidung Teguh langsung mengeluarkan darah.

Rekan-rekan ojol kemudian membawanya ke RS Bhayangkara sebelum dirujuk ke RS Medika Djaya.

Jani menegaskan keluarga besarnya menolak berdamai dengan pelaku uang berinisial F.

Menurutnya, pelaku tidak mengantarkan korban ke rumah sakit.

Hanya adik pelaku yang datang dan sempat menawarkan upaya damai.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved