Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Puisi

Puisi Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur M Aan Mansyur

Puisi Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur M Aan Mansyur: Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur Satu-satunya rumah yang tersisa adalah tidurku.

Penulis: Awaliyah P | Editor: galih permadi
GRAMEDIA.COM
Puisi Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur M Aan Mansyur 

Puisi Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur M Aan Mansyur

TRIBUNJATENG.COM - Puisi Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur M Aan Mansyur:

Siput atau Bayi atau Aku yang Tidur

 

Satu-satunya rumah yang tersisa adalah tidurku. Di luar itu,

badai – dan bayangan-bayangan yang mengejar diri sendiri.

Aku tidak lagi menunggu. Jendela telah kehilangan cahaya.

Langit-langit dan atap dan langit dipenuhi perjalanan dan

ketakutan dan bandara.

 

Kuinginkan ini: selimut warisan ibuku adalah cangkang

dan aku melunak jadi bayi. Sudah lama aku jatuh cinta

pada hal-hal yang bisa mengajariku mengerti dan berhenti.

Telingaku tersumbat dan lamat-lamat cuma kudengar

kalimat selamat tidur dari dalam diriku yang baru kembali.

 

Aku siput dan aku bayi dan aku diselaputi tidur yang

damai. Kumakan mimpi-mimpiku: kita ada perih lain yang

kita kira masa depan dan semua yang cuma andai.

 

Kubiarkan semua bayangan di luar rumahku berlari dan

jatuh menabrak diri sendiri. Ikutlah berlari jika kau tak

ingin ke mana-mana lagi. Di dalam cangkang ini, aku riang

bermain. Alamat-alamat yang tidak pernah kudatangi,

pulau-pulau yang pernah menjauh, pulang satu demi satu

menempatiku.

 

Kelak ketika bayangan-bayangan itu, dan kau, menyerah

atau mengalah atau gagal mengalahkan diri sendiri, aku

bangkit. Mataku adalah pintu. Bahkan batu-batu akan

memasukiku sebagai bunga atau matahari terbit.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved