Berita Regional
Mirisnya di Kabupaten Ini Ada Desa Terendam Banjir Selama 3 Bulan Namun Belum Ditangani Sama Sekali
Warga Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), kini hidup dalam kecemasan
TRIBUNJATENG.COM - Warga Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), kini hidup dalam kecemasan akibat banjir yang telah merendam pemukiman mereka selama hampir tiga bulan.
Keadaan ini diungkapkan dalam perbincangan di grup WhatsApp Peduli Banjir Tana Luwu pada Selasa, 14 Mei 2024.
"Kalau kami di Desa Lawewe tidak tahu harus bilang apa lagi karena selama kurang lebih tiga bulan air tidak lagi meninggalkan pemukiman warga," ungkap Haddas Kudese, seorang pemuda setempat.
Menurut Haddas, sekitar 70 persen pemukiman warga dan 85 persen lahan pertanian di desa mereka terendam banjir.
"Bisa dibayangkan bagaimana keresahan masyarakat saat ini," tambahnya melalui rilis yang diterima tribun-timur.com.
Situasi serupa juga dialami oleh warga Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat.
Andi Asdar, seorang tokoh pemuda setempat, melaporkan bahwa banjir yang melanda desa mereka selama beberapa pekan terakhir telah melumpuhkan aktivitas warga.
"Desa Pombakka ini sangat butuh perhatian, khususnya untuk penanganan tanggul yang ada," kata Asdar.
Tanggul yang membentengi pemukiman warga dari aliran Sungai Rongkong saat ini berada dalam kondisi kritis akibat peningkatan debit air sungai tersebut.
"Pertahanan Desa Pombakka hanya tanggul. Kapan tanggulnya jebol maka kami masyarakat akan kehilangan mata pencarian akibat banjir," jelasnya.
Sekretaris Desa Lembang-Lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Masriadi, menambahkan bahwa banjir yang terjadi disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Rongkong sejak 26 Maret 2024 lalu.
Hal ini menyebabkan aliran air meluap dan merendam pemukiman serta lahan pertanian di sekitarnya.
"Jebolnya tanggul ini menjadi pemicu utama banjir yang berkepanjangan di desa kami," katanya.
Warga dari kedua desa tersebut mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan dalam menangani masalah ini.
Mereka berharap ada upaya nyata untuk memperbaiki tanggul dan mengatasi dampak banjir yang telah merusak mata pencarian dan kehidupan sehari-hari mereka.
Ayah Tewas Dibunuh dan Ibu Jadi Tersangka, 2 Putri Brigadir Esco Dapat Pendampingan Psikologi |
![]() |
---|
Bu Fefen Lari Gendong 2 Cucu Kembar Usia 3 Bulan Sebelum Rumah Ambruk Akibat Gempa di Bondowoso |
![]() |
---|
Jasad Ditemukan Tak Utuh di Hutan, Diduga Wawan Pelaku Pembunuhan Keluarga Mantan Istri di Pacitan |
![]() |
---|
Mahasiswi Dibekap Pasir Pantai Kekasihnya hingga Tewas gara-gara Tolak Hubungan Badan |
![]() |
---|
Jenazah Turis Australia Dipulangkan Tanpa Jantung, RS Bali Bantah Terlibat Pencurian Organ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.