Berita Viral
Inilah Sosok Sopyah Wanita Menyamar Jadi Pria Agar Bisa Kerja Jadi Kuli, Demi Sang Adik
Inilah sosok Sopyah Supriantin gadis 22 tahun viral setelah nyamar jadi pria demi dapat kerja sebagai kuli bangunan.
TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Sopyah Supriantin gadis 22 tahun viral setelah nyamar jadi pria demi dapat kerja sebagai kuli bangunan.
Demi pekerjaan yang tak lazim untuk wanita itu Sopyah rela mengorbankan sisi feminin dalam dirinya.
Sopyah Supriatin terpaksa memotong pendek rambutnya agar terlihat seperti laki-laki.
Hal itu dilakukan oleh Sopyah Supriatin demi bisa bekerja sebagai buruh bangunan.
Baca juga: Kisah Nenek Suhriyeh 40 Tahun Jadi Kuli Panggul di Pasar, Kini Berangkat Ibadah Haji
Baca juga: Pernah Miskin, Pelawak Senior ini Jadi Kuli Dibayar Rp20 Perak Hingga Tidur di Kandang Kambing
Baca juga: Sosok Sopyah, Gadis Indramayu Nyamar Jadi Laki-laki Demi Adik Satu-satunya, Ubah Penampilan
Sopyah Supriatin memiliki adik bernama Samsul Ramadan (15).
Keduanya sudah dua tahun tinggal di sebuah rumah sederhana di atas tanah pemerintah di Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sopyah rela melakukan apapun demi bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan untuk membiayai sang adik.
Sopyah sendiri sudah putus sekolah sejak beberapa tahun lalu.
Kini, Samsul Ramadan pun terpaksa putus sekolah karena terkendala oleh biaya, melansir dari TribunJabar.
Padahal, Samsul adalah sosok murid yang berprestasi.
Belum lama ini, Samsul ia sukses merebut trofi juara 2 dalam ajang Wall Climbing Competition (WCC) bersama Mahameru Climbing Club (MCC) Indramayu yang diadakan oleh Mahasiswa Kehutanan Pecinta Alam (Mahakupala) Universitas Kuningan.
Sopyah dan Samsul masih memiliki seorang ayah yang merantau ke luar kota menjadi buruh serabutan.
Kendati demikian, penghasilan dari sang ayah belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kakak-beradik ini.
Sementara itu, ibu Sopyah dan Samsul meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Selama ditinggal orang tuanya, Sopyah mengaku, tetangga kerap memberikan bantuan makanan.
Namun, Sopyah Supriatin bertekad untuk tidak membebani siapapun dan mencari penghasilan dengan keringatnya untuk menyambung hidup.
"Kalau sekarang suka ikut-ikut kerja bangunan," ujar Sopyah pada Tribunjabar.id, Kamis (16/5/2024).
Apapun Sopyah Supriatin lakukan ketika bekerja, mulai dari mengangkut semen, mengaduk semen, dan lainnya.
Jika bekerja, Sopyah bisa membawa upah hingga Rp120 ribu dalam satu hari.
Namun, pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari.
Dalam beberapa hari terakhir ini, Sopyah menganggur karena tidak ada panggilan bekerja.
"Ini juga lagi enggak kerja-kerja," ujar dia.
Ketika tidak bekerja, Sopyah Supriatin dan adiknya terkadang sampai tidak makan karena tidak memiliki uang.
"Kadang pernah dua hari enggak makan, kadang pernah tiga hari," ujar dia.
Beruntung, kisah Sopyah dan adiknya kini sudah sampai ke telinga pemerintah daerah.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu sudah datang mengunjungi keduanya.
Mereka turut membawa sejumlah bantuan untuk Sopyah dan Samsul.
"Alhamdulillah saya bersama teman-teman Disdikbud bersama juga Pak Camat sudah mengunjungi kediaman Sopyah bersama Samsul," ujar Kepala Disdikbud Indramayu, Caridin, kepada Tribuncirebon.com, Kamis (16/5/2024).
Caridin menyampaikan, pihaknya sudah berbicara dari hati ke hati dengan kakak-beradik tersebut.
Mereka mengaku sangat ingin melanjutkan sekolah.
Samsul Ramadan sekarang pun sudah kembali bersekolah lagi.
Ia pindah dari SMPN 4 Sindang ke SMPN 3 Sindang untuk melanjutkan pendidikan.
Sementara Sopyah Supriatin, ia juga punya keinginan yang sama untuk sekolah.
Hanya saja, sebagai kakak, ia mengaku tidak bisa melakukan keinginan tersebut karena etap harus jadi tulang punggung menghidupi adiknya.
Faktor usia pun menjadi alasan bagi Sopyah, sehingga tidak memungkinkan untuknya kembali bersekolah.
"Sehingga inginnya itu ia membuka usaha saja. Insyaallah untuk Sopyah kita fasilitasi untuk ikut kejar paket B dan nanti diteruskan ke kejar paket C," ujar dia.
Caridin menyampaikan, pihaknya juga akan memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan sekolah untuk Samsul, mulai dari seragam hingga peralatan sekolah lainnya.
Disdikbud Indramayu juga akan mengupayakan agar Samsul mendapat beasiswa.
Mengingat, Samsul merupakan salah satu siswa yang berprestasi di bidang olahraga panjat tebing.
"Untuk alasan keduanya tidak melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi," ujar dia.
Terbaru Sopyah bercerita, sejak kunjungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Indramayu dan Pemerintah Kecamatan Indramayu pada Selasa (16/5/2024) lalu, belum ada tindak lanjut soal nasib dirinya dan adiknya.
Alasan Samsul, adiknya yang belum kunjung sekolah, disampaikan Sopyah diketahui karena masih menunggu tahun ajaran baru.
Sementara soal modal usaha untuk dirinya, kata Sopyah, ia memahami karena mungkin butuh proses untuk merealisasikan hal tersebut.
Sopyah pun hanya bisa berharap, sembari melakukan berbagai hal yang bisa dikerjakan untuk mendapat pundi-pundi rupiah, dari jadi kuli bangunan, ngojek, dan lain sebagainya.
“Kalau bangunan sekarang lagi sepi, jadi apa saja pak yang dikerjakan,” ujar dia.
Bagi Sopyah yang hidup di ambang batas garis kemiskinan, berwirausaha menjadi impiannya untuk menyambung hidup hari demi harinya bersama sang adik.
Sopyah mengaku, jika mendapat modal usaha, ia ingin membuka tempat cuci motor.
Alasannya pun sederhana, yakni untuk bisa mendapat pemasukan setiap harinya.
“Kalau sekarang gak tentu, kadang-kadang dapat uang,” ujar dia.
Sopyah mengaku, dalam sehari, uang yang bisa ia bawa pulang tidak menentu.
Ia juga tidak menampik jika dirata-rata uang yang didapatnya hanya cukup untuk makan saja.
Sebagai anak perempuan, Sopyah juga tidak menampik soal kerasnya hidup yang harus ia lalui.
Adiknya, Samsul juga merasakan hal yang sama, kata Sopyah, adiknya selalu ingin pergi ke tempat ayah mereka dengan harapan bisa hidup seperti anak-anak lainnya.
“Bapak lagi di Kalimantan, di sana juga sama susah, makanya saya bilang sudah di sini saja, sabar dulu,” ujar dia. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Sopyah Nyamar Jadi Pria Demi Jadi Kuli Bangunan, Sering Tak Makan, Kini Tagih Janji Pemerintah,
"Saya Syok" Edi Warga Ungaran Tiba-tiba Terima Akta Cerai dari Istri, Menduga Palsukan Dokumen |
![]() |
---|
Inilah Sosok Pendaki Gunung Tertua di Dunia, Taklukan Gunung Fuji di Usia 102 Tahun |
![]() |
---|
Nasib Guru di Sleman Setelah Viral Diminta Mencicipi MBG, Ikut Keracunan Bersama 378 Siswa |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Evie Effendi Dilaporkan, KDRT hingga Ludahi Anak: Gegara Minta Uang Bulanan |
![]() |
---|
10 Fakta Kasus Rumah Hadi di Demak Dilelang Koperasi Gara-gara Utang Rp 20 Juta, Bunga Rp 56 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.