Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dugaan Malapraktik di Cianjur

Muasal Tudingan Malapraktik Puskesmas Sindangbarang, Bocah 10 Tahun Tewas Usai Suntikan Ketiga

DAN (10), bocah asal Kampung Ciurih, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban malapraktik.

Editor: deni setiawan
bali.tribunnews.com
ILUSTRASI jarum suntik (alat kesehatan). 

TRIBUNJATENG.COM, CIANJUR - Dugaan malapraktik terjadi di Puskesmas Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Ini berawal dari seorang bocah 10 tahun mengalami sakit panas.

Saat ditangani petugas medis, bocah tersebut meninggal dunia yang diawali dengan kejang- kejang, tubuh pun membiru seusai memperoleh suntikan.

Baca juga: Pria Cianjur Kaget Istrinya Laki-laki, Setahun Pacaran Selalu Pakai Cadar

Baca juga: Alasan Pria Cianjur Pilih Cabut Laporan Meski Telah Malu Ditipu Nikahi Wanita Jadi-jadian

DAN (10), bocah asal Kampung Ciurih, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban malapraktik.

Dia meninggal seusai menjalani perawatan di Puskesmas Sindangbarang, Cianjur pada Minggu (21/4/2024).

Kasus ini berawal saat anak pasangan Syarifahlawati (43) dan Deni (40) mengalami demam tinggi.

Oleh orangtuanya, DAN dibawa ke mantri desa.

Oleh sang mantri, DAN disarankan dibawa ke Puskesmas Sindangbarang.

"Saat di Puskesmas Sindangbarang, anak saya langsung dilakukan penanganan medis dan dipasang infus."

"Kondisinya mulai membaik, demamnya pun turun," ucap Syarifahlawati, ibu DAN seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Saat itu ayah dan ibu DAN hendak membawa anaknya pulang.

Tapi sebelum pulang, DAN disuntik antibiotik oleh perawat.

Tak lama DAN pun kejang.

"Saya sempat nanya apakah ada obat tambahan atau vitamin sebelum dibawa pulang."

"Saat disuntikan antibiotik melalui infusan, anak saya tiba-tiba kejang," ucap dia.

Baca juga: 7 Tahanan Kabur dari PN Cianjur, 1 Ditangkap Warga Diserahkan ke Polisi dalam Keadaan Babak Belur

Baca juga: 2 Pekerja Asal Cianjur dan Cilacap Tertimpa Tembok Roboh saat Renovasi Rumah di Jaktim, 1 Tewas

Tak lama perawat kembali datang dan tanpa memberikan penjelasan.

Sang perawat memberikan dua suntikan pada DAN dan kejangnya pun berhenti.

Namun setelah itu tak ada respons dari DA dan lima jam kemudian, bocah 10 tahun itu dinyatakan meninggal dunia.

"Suntikan kedua katanya obat penenang."

"Ketika kejangnya sudah berhenti, anak saya kembali disuntik untuk ketiga kalinya."

"Sehingga membuat diam, tak ada respons, lalu koma hingga diberikan oksigen tambahan."

"Tak lama dinyatakan meninggal dunia," ucap dia.

Menurut Syarifahlawati, dia dan suami tak mendapat penjelasan jenis obat ketiga yang disuntikkan pada tubuh DAN.

"Enggak tahu suntikan apa."

"Setelah beres disuntik itu, anak saya langsung biru."

"Saya lihat mukanya itu, lalu saya panggil dokter,"

"'Dok, kenapa ini?"

"Terus dia bilang anaknya sudah meninggal," ungkapnya.

Kecewa dengan pelayanan Puskesmas Sindangbarang, Syarifahlawati pun melaporkan dugaan malapraktik ke Mapolres Cianjur pada Minggu (4/5/2024).

Baca juga: Gadis Cianjur Hilang Diduga Dibawa Pria Misterius, Polisi Turunkan Tim Cyber dan Tim Khusus

Baca juga: Akal Cerdik Pemuda Cianjur Jebak 2 Pencuri Motor, Maling Babak Belur Baru Diserahkan ke Polisi

Polisi Periksa Tujuh Saksi

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto mengatakan, petugas telah memintai keterangan tujuh saksi terkait dugaan malapraktik di Puskemas Sindangbarang.

"Hingga sejauh ini, dalam penyelidikan sudah memanggil tujuh saksi dari pihak Puskesmas dan keluarga pelapor," ucapnya.

AKP Tono Listianto mengatakan, petugas akan melakukan ekshumasi untuk memastikan penyebab kematian korban.

"Karena anak dari pelapor sudah dimakamkan, kami akan lakukan ekshumasi," ucapnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Sindangbarang, Nanang Priatna membantah dugaan malapraktik di Puskesmas tersebut.

"Sudah sesuai SOP, baik sejak awal penanganan sampai tindakan medis."

"Makanya kami bingung mengapa jadi dugaan malapraktik," katanya.

Pernyataan yang sama disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal yang menyebut tuduhan tersebut merupakan sebuah miskomunikasi.

Yusman Faisal mengatakan, penanganan yang dilakukan pihak Puskesmas Sindangbarang sudah sesuai SOP.

"Jadi penanganannya sudah cukup konverensif dari pihak Puskesmas, baik itu dari perawat, sudah sesuai SOP yang memang sesuai dengan kewenangan klinis dari pada penyakit tersebut," ucapnya.

Yusman mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan Kepala Puskesmas Sindangbarang untuk menjelaskan secara utuh kepada keluarga korban terkait dengan proses penanganan medis terhadap pasien.

"Jadi hanya saja, memang butuh pada orangtua atau keluarga ini adalah keterangan dari pihak Puskesmas sebetulnya," ucapnya.

Pihaknya menilai, tuduhan dugaan tindak malapraktik tersebut merupakan sebuah miskomunikasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 10 Tahun di Cianjur Meninggal Diduga Malapraktik, Kejang Usai Disuntik Perawat Puskesmas"

Baca juga: Tukang Tato Warga Kalibagor Banyumas Tewas Dihujani Tikaman Pisau, Perkara Menato Tubuh Pacar Pelaku

Baca juga: Tes Wawancara Calon PPS di Karangpucung Cilacap: Kuota Terpenuhi Meski 4 Peserta Tidak Hadir

Baca juga: Pilgub Jateng 2024, Mantan Wagub Heru Sudjatmoko Nyalon Lagi

Baca juga: Perkara Hasil Tato Jelek, 2 Pria Aniaya Hendi Warga Banyumas, Korban Tewas Akibat Luka Tusuk Pisau

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved