Berita Semarang
Manfaatkan Teknologi IoT, Indosat Gandeng Undip Digitalisasi Konservasi Mangrove
Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggandeng Global System for Mobile Communication Association (GSMA) dan Universitas Diponegoro (Undip)
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menggandeng Global System for Mobile Communication Association (GSMA) dan Universitas Diponegoro (Undip) untuk melaksanakan program “Digitalisasi Konservasi Mangrove”.
Director and Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah mengatakan, program ini merupakan satu wujud dukungan terhadap konservasi mangrove di wilayah pesisir dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) untuk mengantisipasi dampak abrasi di pantai utara Jawa.
"Di daerah pantai utara Jawa, kami melihat bahwa abrasi kini telah menyebabkan banyak wilayah pesisir terendam, termasuk lahan produktif. Oleh karena itu, lewat program Digitalisasi Konservasi Mangrove di Semarang ini, Indosat berkomitmen mendukung upaya pengendalian abrasi lewat pelestarian vegetasi pantai utara Jawa.
Program ini turut melibatkan sivitas akademika dari Universitas Diponegoro, dalam rangka mendorong kolaborasi antara pihak akademisi dengan praktisi bidang teknologi. Langkah ini sejalan dengan transformasi Indosat dari perusahaan telekomunikasi (TelCo) ke perusahaan teknologi (TechCo)," kata Muhammad Buldansyah.
Dijelaskan, melalui kolaborasi ini Indosat menghadirkan solusi IoT berupa teknologi Silvo-fishery.
Teknologi ini merupakan pengembangan sistem akuakultur yang menggabungkan teknologi perikanan dengan penanaman mangrove, dan turut dilengkapi dengan sistem manajemen yang mampu mengurangi dampak pada lingkungan.
Dengan teknologi Silvo-fishery, Indosat mengandalkan kekuatan IoT-nya untuk memonitor kualitas air dan produktivitas tambak perikanan, sekaligus melestarikan ekositem mangrove di dalamnya.
Sebagai informasi, mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia memegang peran kunci dalam pelestarian lingkungan sekitar 23 persen dari total tanaman mangrove dunia, atau setara dengan 3,5 juta hektar.
Ekosistem ini memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan, di antaranya sebagai habitat bagi berbagai biota laut, perlindungan pantai dari abrasi, dan penyerapan karbon dengan potensial 4-5 kali lipat lebih besar dari hutan daratan.
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Prof Ir Tri Winarni Agustini, M Sc, Ph D, menyambut baik kolaborasi dengan Indosat untuk melestarikan ekosistem mangrove di pesisir utara Pulau Jawa. Menurutnya, topik ini memang menjadi salah satu fokus penelitian di Universitas Diponegoro, khususnya di FPIK.
“Kami memiliki sejumlah pakar terkait konservasi mangrove dan FPIK siap mendukung penerapan IoT Indosat, termasuk analisis data serta penentuan lokasi program di area tambak desa Morodemak seluas 1 hektar.
Kami harap dengan kolaborasi ini, pelaksanaan program Digitalisasi Konservasi Mangrove dapat berjalan secara efektif dan optimal, sehingga memberikan dampak positif yang sebesar-besarnya, tidak hanya bagi pelestarian lingkungan, tapi juga bagi peningkatan perekonomian masyarakat pesisir utara Pulau Jawa,” kata Winarni.
Setelah berjalan di Banda Aceh dan Semarang, Indosat menargetkan program Digitalisasi Konservasi Mangrove akan dilanjutkan di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat di tahun ini. (*)
Baca juga: Waspada! Masih Ada Rp 3,2 Juta Uang Palsu Beredar di Batang, Polisi Amankan 2 Tersangka Residivis
Baca juga: Manuver Bahaya Dan Tidak Aman Di Jalan Raya
Baca juga: Kronologi Penangkapan Mahasiswi Tipu PKL Purwokerto Pakai QRIS Palsu, Ternyata Sudah Diincar
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 9 SMP/MTs Halaman 77 Evaluasi Chapter 4
Tak Hanya Bersihkan Masjid, 780 Marbot Semarang Kini Punya 'Tabungan' Hari Tua dan Terlindungi BPJS |
![]() |
---|
Semarak Fun Run 100 Tahun SMC Telogorejo Semarang, 1.800 Peserta untuk 2 Kategori |
![]() |
---|
Angka Pernikahan Terus Turun Tiap Tahun, Kemenag Kampanyekan GAS Nikah di Tengah CFD Semarang |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Minggu 28 September 2025, Berpotensi Hujan Ringan |
![]() |
---|
Gagal Penuhi Target Emas, Kontingen Catur Jateng Sebagai Tuan Rumah Pomnas XIX Hanya Raih Segini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.