Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kecelakaan

Polisi Ungkap Fakta Baru: Bus Trans Putera Fajar yang Kecelakaan Sudah Terbakar Sebelumnya

Polisi menemukan fakta baru dalam ketidaklayakan bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok

Tribun Jabar/ Ahya Nurdin
Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok sedang dievakuasi. Bus tersebut mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024). Minggu (12/5/2024) pagi, para siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan di Subang akhirnya tiba di Masjid Jami' Al-Ikhlas, Rangkapan Jaya Baru, Pancoran Mas, Depok. 

TRIBUNJATENG.VOM, BANDUNG -- Di tengah investigasi terhadap kecelakaan tragis yang menimpa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, polisi mengungkap fakta mencengangkan terkait sejarah bus Trans Putera Fajar yang terlibat dalam insiden tersebut.

Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Wibowo, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Jabar pada Selasa (28/5/2024) malam, mengungkapkan bahwa bus yang mengangkut para pelajar tersebut ternyata bukan kali pertama terlibat dalam kejadian tragis.

Menurutnya, bus yang sama sebelumnya pernah terbakar pada tanggal 27 April 2024 di KM 88 Cipularang.

Informasi yang disampaikan Wibowo menunjukkan bahwa bus tersebut telah berganti nama dari Trans Maulana Jaya menjadi PO Putera Fajar Wisata setelah mengalami insiden terbakar tersebut.

Hal ini menciptakan dugaan bahwa pergantian nama dilakukan untuk mengelabui pihak berwenang dan memungkinkan bus untuk tetap beroperasi.

Lebih lanjut, Wibowo menyatakan bahwa setelah kejadian tersebut, pemilik bus hanya melakukan perbaikan terbatas pada bagian interior, tanpa melakukan perawatan menyeluruh.

Bahkan, tersangka A yang bertanggung jawab atas operasional bus tersebut diketahui mengetahui riwayat kecelakaan sebelumnya.

"Pemilik bus nampaknya tidak memperhatikan prosedur keselamatan operasional dan perawatan yang tepat. Ini menimbulkan keprihatinan serius terhadap keselamatan publik," ungkap Wibowo.

Saat ini, bus masih berada di wilayah Subang, sementara kantor pusat operator bus terletak di Jakarta. Wibowo juga mengungkapkan bahwa bus ini telah beroperasi sebanyak tiga kali sejak kejadian terbakar di KM 88 Cipularang.

Kasus ini menjadi sorotan karena menggarisbawahi pentingnya penerapan prosedur keselamatan yang ketat dalam operasional transportasi umum demi mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.

Polisi berkomitmen untuk menyelidiki lebih lanjut dan memastikan bahwa tindakan hukum diambil terhadap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini.

Diberitakan sebelumnya, Bus Putera Fajar Wisata dengan nomor polisi AD 7524 OG ini mengalami kecelakaan, Sabtu (11/5/2024). Ada 11 orang meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Dalam kecelakaan ini, polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka yakni sopir bus berinisial S, pengusaha dan pemilik bengkel tak berizin berinisial AI, serta orang yang mengoperasikan PO bus berinsial A.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bus yang Tewaskan 11 Orang di Subang Pernah Terbakar di Cipularang",

Baca juga: Selesai Ujian Lulus Sekolah, Bocah di Boyolali Tewas Tenggelam saat Berenang Bareng Teman

Baca juga: Kronologi Tawuran Pelajar di Magelang, Satu Sekolah Beda Geng, Korban Luka 12 Tusukan

Baca juga: Misteri Perempuan Asal Semarang Tewas di Parangtritis, Polisi Masih Buru Seorang Pria

Baca juga: Bus Rombongan Siswa SMP Cirebon Terbakar di Area Parkir Senopati Yogyakarta

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved