Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

2 Lubang Galian Ditemukan, 1 Lubang untuk Mayat Bocah 9 Tahun, Ini Kata Polisi Soal Lubang Satunya

Ada dua lubang galian di dalam rumah pelaku pembunuhan bocah 9 tahun berinisial GH di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi

|
Editor: muslimah
Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
Warga berkerumun di lokasi penemuan jasad bocah perempuan 9 tahun di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (2/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Ada dua lubang galian di dalam rumah pelaku pembunuhan bocah 9 tahun berinisial GH di Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Dalam kasus ini, dugaan soal praktik perdukunan menguat.

Meski demikian polisi masih melakukan pendalaman lebih lanjut.

Pembunuhan sadis ini menggegerkan warga.

Baca juga: Alasan Ibu Muda Mau Lakukan Pelecehan Seksual Ke Anaknya, Diimingi Uang Rp 15 Juta

Baca juga: Kata Saka Tatal Soal Wajah Asli DPO Kasus Vina Cirebon, Beda Dengan Muka Pegi Setiawan

Sumur pompa air tempat penemuan jasad bocah 9 tahun di RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi. 
Sumur pompa air tempat penemuan jasad bocah 9 tahun di RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.  (Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com)

Diketahui, GH ditemukan tewas di rumah DS alias Didik (61) usai dua hari hilang sejak Jumat (31/5/2024).

Ia disekap menggunakan bantal dan dicekik oleh Didik.

Kemudian jasadnya ditemukan warga terbungkus karung di lubang mesin pompa air, RT 03 RW 07, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan lubang galian berada di dalam rumah Didi, tepatnya di lantai bagian belakang.

Satu lubang dalam kondisi utuh, belum ditutup rapat. Sementara satunya sudah tertutup semen.

"Ada dua titik, satu titik memang direncanakan pelaku untuk menanam (mengubur) korban," kata Firdaus, Minggu (2/6/2024).

Selanjutnya, polisi melakukan pembongkaran lubang ditutup semen guna memastikan tidak ada korban lain.

Polisi bahkan sampai menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dua kali.

"Satu titik lagi kami duga mungkin ada korban lainnya, tapi kami sudah lakukan penggalian sedalam satu meter namun tidak ditemukan," lanjutnya.

Dugaan khawatir ada korban lain bukan tanpa alasan, galian semen di lantai rumah pelaku mencurigakan karena terlihat baru.

"Dari hasil pengamatan diduga ada satu titik yang kami lihat secara fisik itu ada lokasi tempat semen yang masih baru," jelasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved