Apa itu Fomo? Cek 6 Kebiasaan Ini yang Menandakan Ciri Fomo
Apa itu Fomo? Istilah yang kerap disebut jika ada sesuatu yang tengah viral di media sosial, cek enam tandanya.
Penulis: non | Editor: galih permadi
Apa itu Fomo? Cek 6 Kebiasaan Ini yang Menandakan Ciri Fomo
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Fomo? Istilah yang kerap disebut jika ada sesuatu yang tengah viral di media sosial, cek enam tandanya.
Apa Itu Fomo?
FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out atau rasa takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu.
Fomo ditandai dengan perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru.
Contohnya seperti berita, tren, dan hal lainnya.
Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.
FOMO juga dikenal dalam kegiatan trading dan saham.
Yakni perasaan tidak nyaman atau insecure akan melewatkan keuntungan besar manakala terjadi fluktuasi harga dalam waktu yang relatif singkat pada sebuah saham.
Intinya adalah ketakutan akan kehilangan momen peluang mendapatkan keuntungan besar.
Jika kita mengikuti kecenderungan FOMO dengan meyakini bahwa inilah saatnya, hanya ini peluang mendapatkan keuntungan besar.
Sama halnya kita berlaku sedikit reaktif terhadap kondisi pasar.
Karena pasar memiliki kondisi unik yang berbeda-beda sehingga tidak bisa digeneralisir begitu saja.
FOMO sebagian besar terjadi karena penggunaan media sosial.
Berkembangnya teknologi saat ini menjadikan semua orang dengan mudah menerima jutaan informasi.
Tertama unggahan seseorang di media sosial yang dapat memicu munculnya perasaan cemas dan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.
Melansir VeryWellMind, perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur.
Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain.
Berikut gejala-gejala FOMO berikut yang mungkin muncul.
1. Selalu mengecek gadget.
Kebiasaan memegang gadget seakan sudah tidak bisa dihilangkan.
Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.
2. Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibatnya muncul keinginan untuk diakui orang lain di dunia maya.
3. Selalu ingin tahu kehidupan orang lain.
4. Selalu ingin tahu gosip terbaru.
5. Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting dengan dalih agar tidak ketinggalan zaman.
6. Mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin.
Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau tidak perlu.
Perasaan FOMO yang dibiarkan dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur.
Perasaan ini mempengaruhi ketidakpuasan seseorang pada hidup mereka dan merasa apa yang telah dilakukan atau dimiliki seakan tidak pernah cukup.
Selain itu dapat memicu munculnya masalah finansial seperti yang disebutkan pada gejala di atas, seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman.
Meskipun begitu, perasaan FOMO ini dapat dikurangi dengan beberapa tips sebagai berikut.
1. Fokus pada diri sendiri
Setiap orang tidak mungkin untuk terus mengikuti perkembangan setiap saat.
Begitu pula dengan bahagia, seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena hidup itu berputar.
Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.
2. Membatasi penggunaan media sosial dan gadget
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa salah satu penyebab FOMO dipicu oleh postingan dan update orang lain di media sosial.
Karena itu, dengan membatasi diri dalam penggunaan media sosial dapat mengurangi FOMO.
3. Mencari koneksi nyata
Kita adalah makhluk sosial yang sejatinya membutuhkan orang lain.
Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat media sosial.
Perasaan FOMO akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita mengutamakan koneksi nyata.
4. Hargai diri sendiri
Menyadari bahwa banyak hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atasnya, dapat mengurangi rasa iri dan rasa kekurangan pada diri.
Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain.
Jadi, jangan menyia-nyiakan hidup dengan merasa tidak pernah cukup.
Nikmatilah momen-momen yang menunggu di depan nanti dan berhenti membandingkan hidup kita dengan orang lain karena semua punya jalannya masing-masing. (*)
Kabar Gembira! Dinpendukcapil Purbalingga Buka Layanan Ekstra Tiap Akhir Pekan |
![]() |
---|
Ahmad Ali Datangi Rumah Jokowi di Banjarsari Solo, Terkait Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI? |
![]() |
---|
Duduk Perkara Selebgram Putri Azzralea Viral, Posting Foto Mesra Bareng Pratama Arhan, Ini Sosoknya |
![]() |
---|
Eks Banner RSUD Kajen Antarkan Kabupaten Pekalongan Masuk 10 Besar IDEA Jateng 2025 |
![]() |
---|
GIIAS Semarang 2025 Jadi Ruang Berkumpul Komunitas Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.