Setiap Ibu Jalasenastri Harus Tetap Tegar dan Memberikan Dukungan Moral yang Kuat

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA---Sebagai ibu rumah tangga, Ibu Jalasenastri harus menjaga keharmonisan keluarga. Ia memastikan kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak-anaknya terpenuhi dengan baik. Mengatur waktu adalah kuncinya. Buatlah jadwal harian untuk memastikan semua tanggung jawab terpenuhi.

“Demikian juga, sebagai istri seorang prajurit, Ibu Jalasenastri harus menunjukkan kesetiaan dan dukungan penuh terhadap suaminya. Dalam situasi di mana suaminya harus bertugas jauh dari rumah, ia tetap tegar dan memberikan dukungan moral yang kuat. Menjadi istri prajurit berarti siap untuk mandiri dan mendukung suami dari jauh. Selalu berusaha memberikan yang terbaik agar suami bisa fokus pada tugasnya,” ucap Pakar Komunukasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana.

Dari “Kota Pahlawan” Surabaya, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana kembali ke Ibu kota Jakarta untuk melanjutkan lawatan silaturahim serta Sharing Komunikasi dan Motivasi, Kamis 6 Juni 2024 pagi.

Doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut berbicara di hadapan kaum ibu anggota Jalasenastri Korps Marinir Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Jalasenastri merupakan organisasi istri TNI AL.

Kali ini, pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu menyampaikan materi sharing bertajuk “Ibu Jalasenastri Sukses Menjalankan Peran Ganda sebagai Ibu Rumah Tangga, Istri prajurit, dan Wanita Karier dalam menghadapi Era Digitalisasi dan Globalisasi”.

Sharing berlangsung di Ruang Rekreasi Batalyon Infanteri 6 Marinir Ksatrian Marinir Hartono Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan peserta hampir 200 orang dari unsur Korps Marinir sendiri serta Jalasenastri Korps Marinir.

Dari unsur Korps Marinir antara lain hadir Komandan Korps Marinir Mayjen TNI Mar Endi Supardi, Wadankormar Brigjen TNI Mar Suherlan, Irkormar Brigjen TNI Mar Tri Subandiyana, Asisten Dankormar,  Kadis Kormar, Sahli A- F, Koorsmin, Kasetum, Ka Akun Kormar, Danpasmar 1, Wadanpasmar 1, Asisten Pasmar 1, Danlanmar Jakarta, Danrumkitalmar Cilandak, Dandenjaka.

Sedangkan dari Jalasenastri bergabung dalam kegiatan sharing adalah Ketua Gabungan Jalasenastri Kormar Nana Endi Supardi, Wakil Ketua Gabungan Uni Suherlan, Ketua Korcab Pasmar 1 Atik Umar Farouq, Ketua Cabang 1 PG Kormar Jeane Tri Subandiyana, Wakil Ketua Korcab Pasmar 1, Ketua Cabang di bawah PG Kormar, Ketua Cabang, dan Ranting Korcab Pasmar 1, istri-istri Perwira Pertama Jalasenastri Korps Marinir Wilayah Jakarta.

*
Dr Aqua Dwipayana melanjutkan, para istri yang tergabung dalam Jalasenastri harus selalu mendukung tugas-tugas suaminya. Hadir di saat mereka dibutuhkan sehingga suaminya semakin semangat melaksanakan seluruh pekerjaannya.

*Selain itu, para istri harus selalu tegar menghadapi situasi dan kondisi apapun. Yakinlah dengan upaya yang optimal dapat mengatasi semua masalah yang timbul. Dengan begitu maka dapat terus-menerus memberikan dukungan termasuk moral kepada keluarganya," ucap Dr Aqua Dwipayana.

Dr Aqua Dwipayana menjelaskan bahwa di tengah derasnya arus digitalisasi dan globalisasi, peran ganda seorang wanita semakin menantang dan kompleks. Namun, ibu-ibu yang tergabung dalam Jalasenastri dituntut untuk menunjukkan bahwa wanita mampu menjalankan peran ganda sebagai ibu rumah tangga, istri prajurit, dan wanita karier dengan penuh kesuksesan.

Sebagai ibu rumah tangga, setiap anggota Jalasenastri tidak hanya mengurus kebutuhan rumah tangga tetapi juga mendidik anak-anaknya dengan baik. Ia harus bisa memastikan setiap anggota keluarga mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup. "Kuncinya, selalu berusaha untuk mengatur waktu dengan baik, antara mengurus rumah, mendidik anak-anak, dan memenuhi tugas sebagai istri prajurit," ungkap Dr Aqua Dwipayana yang juga Staf Ahli Ketua Umum KONI Pusat.

Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu juga mengungkapkan bahwa menjadi istri seorang prajurit menuntut kesabaran dan keteguhan hati yang luar biasa. Ibu Jalasenastri harus mendukung suaminya yang sering kali bertugas jauh dari rumah. Ia memahami betul risiko dan tanggung jawab yang diemban suaminya. Sebagai istri prajurit harus siap menghadapi situasi apapun dan berusaha memberikan dukungan moral kepada suami agar ia bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

“Di era digitalisasi, Ibu Jalasenastri juga tidak ketinggalan untuk berkarier. Dengan memanfaatkan teknologi, ia menjalankan bisnis online yang sukses. Teknologi memberikan banyak kemudahan. Kita bisa mengelola bisnis dari rumah tanpa mengabaikan peran saya sebagai ibu dan istri. Kita juga bisa aktif di media sosial untuk mempromosikan produk dan menjalin relasi dengan pelanggan,” ucap penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut.