Idul Adha 1445 H
Ini Keunggulan Tusuk Sate Jepara, Dibuat dari Bambu Kering, Lebih Kuat Saat Dipakai Nyate
Perajin tusuk sate Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara kebanjiran pesanan jelang Hari raya Idul Adha 1444 H.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG/TITO ISNA UTAMA.
Perajin tusuk sate Bonasih Desa Kendengsidialit, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara kebanjiran orderan menjelang Idul Adha.
"Harganya ini juga ikut naik menjelang Idul Adha, biasanya Rp 6.500, kalau lagi mahal ya Rp 7 ribu. Tapi kalau sekarang jadi Rp 8 ribu," ungkapnya.
Hasil tangan Bonasih biasanya dijual di pasar desa yang berada di dekat rumahnya.
Tusuk sate tersebut, selain dijual di pasar desa, terkadang juga diambil langsung oleh pembeli di rumahnya.
Selain memproduksi tusuk sate, Bonasih juga membuat tusuk yang digunakan untuk makanan lain, seperti sempolan dan sogor.
"Ini memang pekerjaan sehari-hari," tutupnya. (Ito)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.