Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Krisis Timur Tengah

Di Pembantaian Warga Gaza oleh Israel, TNI Akan Bangun RS Lapangan di Gaza

Tentara Nasional Indonesia(TNI) menyiapkan skema saat melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian dan juga kemanusiaan ke Gaza, Palestina

Jehad Alshrafi / ANADOLU / Anadolu melalui AFP
Proses relokasi rumah sakit lapangan, yang didirikan oleh Asosiasi Medis Internasional yang berbasis di AS, berlanjut karena rumah sakit tersebut menghentikan aktivitasnya karena serangan Israel yang sedang berlangsung di sekitar Rafah, Gaza pada 02 Juni 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia(TNI) menyiapkan skema saat melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian dan juga kemanusiaan ke Gaza, Palestina.

Apabila mendapat izin dari PBB, TNI bakal membangun rumah sakit lapangan di lokasi serta menyiapkan dua kapal rumah sakit, KRI dr Radjiman Wedyodiningrat dan KRI dr Soeharso.

"Dua kapal RS dan rumkit lapangan untuk merawat pasien di Gaza, jika sudah ada mandat PBB,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar, Minggu (9/6).

Selain itu di tanah air lanjut Gumilar, TNI bakal menyiapkan dua rumah sakit yakni Rumah Sakit Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Pangsar Soedirman Kementerian Pertahanan, apabila ada pasien dari Gaza yang dibawa ke Indonesia.

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebelumnya menyebut, ada sekitar 1.000 korban terdampak konflik di Gaza yang akan dibawa ke RS di Indonesia.

“RSPAD dan RS Pangsar Soedirman Kemenhan bisa menampung sampai 1.000 pasien,” kata Kapuspen TNI.
Merawat dan Mengobati

Gumilar mengatakan, sekitar 1.000 pasien itu bisa dibawa ke Indonesia menggunakan salah satu dari dua kapal RS atau pesawat TNI AU.

“Bisa menggunakan kapal, bisa juga menggunakan pesawat TNI AU,” ujar Gumilar.

"Satuan yang dikirim ke Gaza terdiri dari batalion kesehatan yang memiliki kemampuan merawat atau mengobati, batalyon zeni yang memiliki kemampuan konstruksi dan destruksi, batalion perbekalan yang memiliki kemampuan salah satunya mendirikan dapur umum dan batalion support untuk melaksanakan pengamanan," kata Gumilar.

Kata Gumilar, mereka prajurit TNI yang akan berangkat ke Gaza, Palestina akan mengikuti proses seleksi. Proses tersebut, kata dia, diantaranya tes psikologi. "Seleksi antara lain meliputi tes kesehatan, jasmani, psikologi," kata dia.

Sementara itu Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengunjungi Batalyon Kesehatan-1/Kostrad, Ciluar Bogor pada Jumat (7/6). Kunjungan tersebut dalam rangka memeriksa Satgas Brigade Komposit yang disiapkan untuk membantu para korban di Gaza Palestina.

Puspen TNI menyatakan, kunjungan tersebut merupakan tindaklanjut dari pernyataan Menhan RI Prabowo Subianto saat menjadi pembicara pada pertemuan International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue Ke-21 di Singapura.
Usul 650 Orang

Jenderal Agus memastikan TNI akan menaati prosedur administrasi yang telah ditetapkan PBB terkait rencana misi kemanusiaan dan pemeliharaan perdamaian ke Gaza Palestina. Agus menjelaskan, sesuai prosedur, untuk bergabung dengan satuan dan misi baru penugasan PBB terdapat empat tahapan pledging atau komitmen.

Pledging yang merupakan keputusan politik pemerintah RI itu, kata dia, telah disampaikan pada UN Peacekeeping Ministrial Meeting di Ghana pada 5 sampai 6 Desember 2023. "Pengusulan Indonesia untuk berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian dunia di Palestina sebanyak 650 orang, saat ini telah masuk proses pendaftaran atau tingkat level 1," kata Agus.

"Apabila mandat tentang penggelaran operasi pemeliharaan perdamaian dunia di Palestina keluar, maka pemerintah akan meneruskan usulan tersebut untuk proses selanjutnya ke tingkat atau level 2," lanjut Agus.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved