Polemik Tapera
Himpunan Mahasiswa Islam di Banyumas Demo Menolak Kebijakan Tapera
Puluhan mahasiswa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwokerto berdemo di depan kantor Pemkab Banyumas, Selasa (11/6/2024).
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Puluhan mahasiswa yang berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwokerto berdemo di depan kantor Pemkab Banyumas, Selasa (11/6/2024).
Mahasiswa melakukan aksi menolak kebijakan pemerintah terkait tabungan perumahan rakyat (Tapera).
Menurut para mahasiswa, Tapera dinilai sangat memberatkan dan menindas pekerja Indonesia.
Bahkan, para mahasiswa ini menyebut tapera bukanlah tabungan perumahan rakyat.
Melainkan Tabungan Penindasan Rakyat.
Selain menolak kebijakan tapera, dalam aksi tersebut para mahasiswa juga menuntut stop kriminalisasi aktivis, dan stop komersialisasi pendidikan.
"Tuntutan kami terkait Tapera (Tiga Persoalan Rakyat).
Diantaranya stop kriminalisasi aktivis bebaskan aktivis dari jeruji besi," ujar Korlap Aksi, Ilham Alhamdi, kepada Tribunbanyumas.com.
Hal tersebut didasari dengan terjadinya kericuhan di berbagai daerah saat dilakukannya aksi menolak tapera ini.
Mahasiswa juga mengemukakan stop komersialisasi pendidikan dan fokus pada rekonstruksi sistem pendidikan berkualitas yang pro rakyat.
"Stop pendidikan mahal, UKT tinggi seperti di Unsoed.
Serta batalkan kebijakan TAPERA (Tabungan Perumahan Rakyat)," terangnya.
Aksi massa ingin menemui Pj Bupati, dan meminta nota kesepakatan terkait tuntutan ini. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.