Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Teguh, Saksi Kasus Vina Cirebon Yang Menyesal Membuat Kesaksian Palsu Atas Arahan Penyidik

Inilah sosok Teguh, saksi kasus Vina Cirebon yang mengungkapkan penyesalan atas kesaksian yang tak sesuai hingga membuat tujuh temannya dipidana.

Editor: raka f pujangga
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Saksi bernama Teguh muncul menangis mengungkapkan penyesalan atas kebohongannya berikan kesaksian hingga membuat ketujuh temannya dipidana kasus Vina. 

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Teguh, saksi kasus Vina Cirebon yang mengungkapkan penyesalan atas kesaksian yang tak sesuai hingga membuat tujuh temannya dipidana.

Saksi bernama Teguh sampai menangis mengungkapkan alasan membuat kesaksian palsu karena mendapatkan arahan dari penyidik.

Pengakuan saksi itu melengkap saksi lain yang muncul yakni Liga Akbar dan Pram, yang diperiksa polisi tahun 2016 silam di kasus Vina Cirebon.

Baca juga: Pernyataan Bohongnya Bikin 7 Orang Dihukum Seumur Hidup, Teguh Saksi Kasus Vina Cirebon Menangis

Tangisan Teguh ini pecah di rumah Dedy Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta.

Dedi Mulyadi mengundang Teguh ke rumahnya untuk mendalami Kasus Pembunuhan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon yang terjadi 27 Agustus 2016 silam.
 
Sebagai informasi, ketujuh terpidana yang dipenjara seumur hidup itu adalah Supriyanto, Jaya, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, dan Rivaldi Aditya Wardana.

Tangis Teguh pecah saat diwawancarai Dedi Mulyadi di kanal Youtubenya. Teguh mrupakan salah satu saksi di kasus Vina Cirebon.
Tangis Teguh pecah saat diwawancarai Dedi Mulyadi di kanal Youtubenya. Teguh mrupakan salah satu saksi di kasus Vina Cirebon. (youtube@Kang Dedi Mulyadi)

Sementara satu terpidana yang telah bebas adalah Saka Tatal.

Selain delapan tahun dipidana, polisi juga menangkap satu orang lagi yakni Pegi Setiawan.

Dalam pengakuannya kepada Dedi Mulyadi, Teguh mengaku berbohong telah mendapatkan amplop dari keluarga Eka Sandi.

Amplop itu diberikan keluarga Eka Sandi agar Teguh mengaku berbohong telah membuat pernyataan bahwa dirinya tidur di rumah Pak RT di malam kejadian.

"Padahal saya benar-benar tidur di rumah Pak RT, saya takut karena polisi bilang 'kamu tuh bohong, padahal Pak RT tak bukain kunci'," kata Teguh pada Dedi Mulyadi di channel Youtube eks Bupati Purwakarta itu.

"Jadi gimana ya pak, Teguh kan memang tidur di situ. Tapi Teguh keder."

Air matanya tumpah saat menceritakan pengakuannya berbohong berujung menjadi penyesalan mendalam.

Berdasarkan keterangan polisi, Pak RT tak membukakan pintu sehingga Teguh dan kawan-kawannya tak mungkin menginap di rumah Pak RT.

Sementara faktanya menurut Teguh, dia tidur di rumah Pak RT.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved