Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Hendrar Prihadi Urus Kota Semarang, dari Jalan Sepi Jadi Ramai hingga Kelola Ruang Publik

Menjadi walikota dua periode tentu memiliki sejuta cerita. Hendrar Prihadi mantan Walikota Semarang membeberkan suka dukanya.

Penulis: Ardianti WS | Editor: galih permadi
LKPP RI
Cerita Hendrar Prihadi Urus Kota Semarang, dari Jalan Sepi Jadi Ramai hingga Kelola Ruang Publik 

Taman Indonesia Kaya sebelumnya merupakan Taman Keluarga Berencana atau Taman KB.

Hendi mengatakan di era kepemimpinannya, Kota Semarang sangat fokus dengan ruang terbuka hijau.

"Zaman saya kemarin Kota Semarang sudah mencapai 37 persen untuk ruang terbuka hijau," katanya.

Hendi menegaskan jika ruang terbuka hijau sangat bermanfaat untuk masyarakat.

"Di sini masyarakat bisa berkumpul, melakukan aktivitas seni seperti menari, memiliki kegiatan yang sehat seperti senam, dan ini semua gratis, demi kebahagiaan dan kenyamanan masyarakat," ujarnya.

Hendi berharap ruang terbuka hijau di Kota Semarang lebih ditingkatkan.

Kemudian, Hendi dan Febby Mahendra memutuskan untuk berjalan-jalan di kawasan Kota Lama Semarang.

Hendi mengaku jika destinasi wisata Kota Lama Semarang memiliki jumlah pengunjung terbanyak di banding wisata-wisata lain di Jawa Tengah.

Walikota dua periode itu mengungkapkan jika pembangunan kawasan Kota Lama Semarang tidak hanya pembangunan secara fisik namun dengan ekosistem yang lebih baik.

"Jadi yang dibangun bukan fisiknya saja, namun harus memiliki roh, seperrti pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan tersebut," ujarnya.

Hendi menceritakan terkait pembangunan kawasan Kota Lama Semarang pernah mendapat dana proyek sekitar Rp 200 miliar dari Presiden Jokowi.

Padahal saat itu dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi dan ngobrol selama 5 menit.

"Saat itu saya menjemput Pak Presiden Jokowi di Bandara Ahmad Yani, lalu saya menceritakan kawasan Kota Lama Semarang semakin kurang diminati," katanya.

 Hendi mengaku jika pembangunan kawasan Kota Lama Semarang hanya menggunakan dan APBD, maka hasilnya kurang maksimal.

"Saat di Bandara saya cerita, lalu Pak Jokowi memanggil Menteri PUPR, lalu keluhan saya didiskusikan oleh Presiden Jokowi dan Pak Basuki," katanya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved