Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Heboh Kabar PHK Massal di Jateng, Begini Jawaban Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana

Kabar PHK massal yang terjadi di Jateng jadi perbincangan hangat, sejumlah perusahaan tekstil raksasa di Jateng gulung tikar.

Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Budi Susanto
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat ditemui awak media di Pasar Bulu Kota Semarang, Kamis (20/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kabar PHK massal yang terjadi di Jateng jadi perbincangan hangat.

Pasalnya dikabarkan sejumlah perusahaan tekstil raksasa di Jateng gulung tikar.

Meski demikian, Disnakertrans Provinsi Jateng menyebutkan tidak ada PHK massal yang terjadi.

Baca juga: Industri Meubel dan Farmasi Jateng Juga Bergejolak, 550 Pekerja Jadi Korban PHK di Kota Semarang

Bahkan Disnakertrans mengeluarkan data terkait PHK yang terjadi di Jateng.

Dari data tersebut, 7.437 pekerja terkena PHK pada 2024.

Sedangkan pada 2023 terjadi 8.588 PHK di wilayah Jateng.

Meski terbilang besar, namun Disnakertrans tak menganggap hal tersebut sebagai PHK massal.

Pasalnya, jumlah pekerja di Jateng mencapai 20,4 juta orang sedang total pengangguran di angka 940 ribu oramg pada 2023.

Tak hanya Disnakertrans, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana juga menanggapi kabar PHK massal yang terjadi di Jateng.

Bahkan ia menyebut, ada perusahaan tekstil raksasa yang dikabarkan tutup namun faktanya relokasi.

"PT Sei Apparel dikabarkan tutup, sebetulnya perusahaan tekstil itu relokasi yang semula di Semarang pindah ke Grobogan," ucap Nana saat ditemui Tribunjateng.com, di Pasar Bulu Kota Semarang, Kamis (20/6/2024).

Nana mengatakan telah melakukan kroscek dan Disnakertrans telah meninjau langsung.

Ia berujar jumlah awal pekerja di perusahaan tekstil tersebut mencapai 8 ribu orang.

Meski demikian, 5 ribu pekerja ikut relokasi ke tempat baru di wilayah Grobogan.

"Sementara yang masih bekerja di lokasi awal ada 2,5 ribu orang," ucapnya.

Ia mengakui ada PHK di perusahaan tersebut, namun telah diproses seusai perundangan-undangan dan mendapatkan pesangon.

Nana juga mengatakan, Pemprov Jateng terus melakukan komunikasi dengan perusahaan yang ada di Jateng.

Bahkan Nana mengatakan, Pemprov Jateng selalu menyarankan perusahaan tidak melakukan PHK.

"Kalau ada permasalahan tenaga kerja bisa diselesaikan secara bipartit. Kami siap menjadi penengah, Pemprov Jateng siap memediasi jika ada permasalahan terkait pekerja dan pengusaha," jelasnya.

Ditambahkannya, jikapun terpaksa ada perusahaan melakukan PHK bisa diselesaikan melalui hubungan industrial melalui pengadilan.

Baca juga: Sejumlah Pabrik Tekstil di Jateng Tutup, Gelombang PHK Diprediksi Berlangsung hingga September

Ia juga menampik kabar adanya PHK massal di PT Sritex.

Bahkan Nana sudah melakukan kroscek ke perusahaan tersebut.

"Di sana pekerja ada yang kontrak dan ada yang habis kontrak ataupun usia pensiun. Namun saat ini PT Sritex tengah mencari pekerja jadi bukan PHK massal atau tutup," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved