Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Inilah Sosok Mbah Nyoto 7 Tahun Tinggal di Lubang Dalam Tanah, Lokasinya Dekat Kuburan

Inilah sosok Mbah Sunyoto atau akrab disapa Mbah Nyoto yang 7 tahun tinggal di dalam lubang tanah.

Editor: rival al manaf
istimewa
Mbah Nyoyo 7 Tahun Tinggal di Lubang dalam Tanah, Kini akhirnya pindah usai 2 Jam Dibujuk Dinsos. 

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Mbah Sunyoto atau akrab disapa Mbah Nyoto yang 7 tahun tinggal di dalam lubang tanah.

Ia kini dibujuk dinsos untuk tinggal di lokasi yang lebih layak.

Hal itu dilakukan setelah kehidupannya viral setelah ia bertahan hidup di sebuah lubang di dalam tanah.

Tempat tinggal Mbah Nyoto yang menyerupai terowongan berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Baca juga: Kagetnya Pria Bangun Tidur Alat Vital Jadi Wanita, Dioperasi Teman di Kampus Kedokteran

Baca juga: Innalillahi, Mbah Djumadi Jemaah Haji Asal Plangitan Pati Meninggal, Sakit Seusai Safari Wukuf

Baca juga: Perlu Waktu 2 Jam Membujuk Mbah Nyoto Keluar dari Lubang Tempat Ia Tinggal, Ini yang Diucapkannya

Kisah Mbah Nyoto akhirnya disorot pihak Dinas Sosial atau Dinsos.

Kakek berusia 80 tahun itu pun akhirnya mau pindah.

Lubang tempat tinggal Mbah Nyoto memiliki kedalaman dua meter dan berdiameter sekitar satu meter, serta terletak di dekat kuburan desa.

Suyoto menggunakan seng dan spanduk bekas untuk melindungi tempat tinggalnya tersebut dari panas dan hujan.

Mbah Nyoto makan dari belas kasihan warga sekitar.

Sedangkan untuk mandi dan mencuci, Mbah Nyoto mengandalkan sungai tak jauh dari lubang tempat tinggalnya tersebut.

Sri Mulyani, warga setempat menuturkan, sudah lebih dari tujuh tahun kakek itu tinggal di lubang tanah yang berada di tempat pemakaman umum Desa Sidomulyo.

Lubang tersebut dibuat sendiri oleh Mbah Nyoto.

"Mbah Nyoto jarang keluar setelah tinggal di lubang tanah. Dia hanya keluar kalau pas mandi atau buang air kecil," kata Mulyani saat ditemui, Kamis (20/6/2024), melansir dari Kompas.com.

Mulyani mengatakan, warga sekitar kerap memberikan makanan untuk Mbah Nyoto. Selain itu ada kiriman uang makan dari keluarganya yang tinggal di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sejatinya warga sudah berulang kali membujuk Mbak Nyoto untuk pindah ke rumah keluarganya.

Namun Mbah Nyoto kukuh pendirian ingin tinggal di lubang tersebut.

Mulyani dan warga lain kini merasa lega setelah Dinas Sosial Kabupaten Madiun berhasil membujuk Mbah Nyoto tinggal ditempat yang layak.

Warga khawatir kondisi usia Mbah Nyoto yang makin tua akan menjadikan rentan terkena penyakit.

"Tentu kami merasa senang sekali akhirnya Mbah Nyoto kini bisa pindah. Dan sekarang Mbah Nyoto mendapatkan jaminan kehidupan lebih layak," ungkap Mulyani.

Kondisi Mbah Nyoto yang memprihatinkan membuat petugas gabungan dari Dinsos Kabupaten Madiun, bersama masyarakat, dan pemerintah desa memindahkan Mbah Nyoto, Kamis (20/6/2024).

Petugas membutuhkan waktu dua jam lebih untuk membujuk Mbah Nyoto keluar dari lubang tanah yang dia tinggali.

Setelah dua jam lebih, Mbah Nyoto akhirnya keluar perlahan dari lubang tanah tempat tinggalnya. Saat keluar dari lubang tanah, fisik Mbah Nyoto tampak lemah.

Tak banyak kata yang keluar dari mulut Mbah Nyoto. Namun, sesekali ia meminta berhenti untuk istirahat saat hendak dibawa ke mobil ambulans.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadinsos Kabupaten Madiun Agung Budiarta menyatakan Mbah Nyoto akan dibawa ke Kabupaten Blitar untuk mendapatkan perawatan intensif. Kakek itu terpaksa dibawa ke Blitar lantaran daya tampung UPT Lansia di Kabupaten Madiun sudah penuh.

Kendati demikian, petugas Dinas Sosial akan tetap memantau perkembangan kesehatan fisik dan mentalnya.

“Harapan kami, Mbah Nyoto disana kondisinya menjadi lebih baik dan sehat," ujar Agung.

Tak hanya pemeriksaan kesehatan, kata Agung, Mbah Nyoto juga dilakukan pemeriksaan dan perawatan dari aspek kejiwaan.

Pasalnya, diduga Mbah Nyoto mengalami depresi lantaran kehilangan harta benda sehingga memilih tinggal di lubang tanah.

Perawatan Mbah Nyoto di Blitar sudah mendapatkan persetujuan dari keluarga dan pemerintah desa.

Sementara itu, inilah potret kehidupan Kakek Amir asal Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kakek Amir tinggal di gubuk dekat Lapangan Andi Mangngile, Kecamatan Suli, Luwu.

Kakek Amir seorang diri di gubuk kayu berukuran sekitar 1,5 x 4 meter persegi itu.

Beberapa dermawan kerap mendatangi Kakek Amir untuk memberi bantuan logistik.

Camat Suli, Agus Salim mengaku Kakek Amir rutin mendapatkan bantuan beras dari kelurahan.

"Kakek Amir juga tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang rutin mendapat bantuan," jelasnya ke Tribun-Timur.com, Selasa (18/6/2024).

Kata Agus Salim, gubuk kayu yang ditempati Kakek Amir merupakan bagian dapur miliknya.

Sudah lama, istri Kakek Amir tidak hidup bersama dengan dirinya.

"Karena beliau juga sudah pernah dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah. Sayangnya, dari informasi warga, rumah itu beliau jual. Kita belum tahu alasannya kenapa dijual," akunya.

Kendati demikian, Agus Salim tak mau lepas tangan dengan kondisi Kakek Amir.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan coba membujuk keluarga Kakek Salim untuk ditampung sementara.

"Tapi tetap menjadi perhatian kita di pemerintah kecamatan. Rencana besok, saya mau cerita dengan keluarganya yang ada di Suli pantai, supaya bisa menampung Kakek Amir di rumahnya. Daripada tinggal di situ sendiri," terangnya.

"Sambil kita usahakan, apakah ada tanah milik Kakek Amir yang masih tersisa. Sehingga kita bisa usahakan kembali untuk mendapat bantuan bedah rumah," tambahnya. (*)


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 7 Tahun Tinggal di Lubang Tanah, Mbah Nyoto Akhirnya Pindah usai 2 Jam Dibujuk Dinsos, Warga Senang, 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved