Berita Jateng
Sebagain Besar Wilayah di Jawa Tengah Sudah Memasuki Musim Kemarau
Sebagian besar wilayah di Jawa Tengah sudah memasuki musim kemarau dengan kondisi yang masih normal.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM - Sebagian besar wilayah di Jawa Tengah sudah memasuki musim kemarau dengan kondisi yang masih normal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Semarang, lis Widya Harmoko saat dikonfirmasi tribunjateng.com, Jumat (21/6/2024) malam.
"Kalau menurut kami saat ini kemarau masih normal, artinya tidak ada pengaruh El Nino ataupun lainnya seperti tahun lalu," ungkapnya.
Baca juga: Kemarau di Blora, Polsek Jati Beri Bantuan Warga Air Bersih
Ia mengatakan, hingga bulan Juni sudah mulai ada beberapa daerah dengan hari tanpa hujan (HTH).
Hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) menjadi informasi yang menentukan daerah mana saja yang sudah tidak ada hujan sampai beberapa hari.
"Biasanya kalau sudah di atas 30 hari itu sudah mulai diwaspadai apalagi lebih dari 60 hari artinya sudah mulai mengalami kekeringan meteorologis," ucapnya.
Hal ini perlu diwaspadai bagi daerah yang mengalaminya. Biasanya akan ada dropping air dari BPBD. Namun bagi daerah yang memiliki irigasi teknis masih bagus tidak begitu berpengaruh walaupun tidak ada hujan selama beberapa periode.
Meskipun sebagian besar wilayah di Jawa Tengah sudah memasuki musim kemarau, lis menyampaikan ada beberapa wilayah yang belum mengalaminya. Seperti daerah lereng pegunungan Slamet dan sekitarnya hingga saat ini masih ditemui adanya hujan.
Puncak kemarau tahun ini diprediksi antara bulan Juli dan Agustus. Sementara musim penghujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Oktober.
Kendati musim kemarau saat ini masih dalam kondisi normal dan tidak ada pengaruh El Nino, ia mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi bahaya kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, serta kekurangan pasokan air bersih.
"Hemat dalam penggunaan air, mewaspadai potensi bahaya kebakaran baik di lingkungan rumah maupun hutan dan lahan, jangan buang puntung rokok sembarangan, kalau bisa saat bakar sampah harus ditunggui," imbaunya.
Berikut kami sertakan hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH) dan analisia curah hujan dasarian ke-2 bulan Juni 2024, prakiraan probabilistik dasarian ke-3 bulan Juni 2024 dan prakiraan deterministik dasarian ke-3 bulan Juni 2024 sampai dengan dasarian ke-3 bulan Juli 2024 Provinsi Jawa Tengah, yang didapat dari BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah :
1. Monitoring HTH Dasarian ke-2 Bulan Juni 2024
Wilayah yang masuk sangat panjang berturut turut tanpa hujan sekitar 31-60 hari yaitu di Wonogiri, untuk wilayah dengan kriteria panjang 21-30 hari tanpa hujan meliputi wilayah Kabupaten Wonogiri, Purworejo, sebagian kecil Kabupaten Kebumen dan Klaten, untuk 11-20 hari (moderate) meliputi wilayah Kabupaten Kebumen, Purworejo, Blora, Kendal, Tegal, sebagian kecil wilayah Kabupaten Wonogiri, Boyolali, Rembang, Pati, Grobogan, Demak. Wilayah lainnya bervariasi masih ada hujan sampai dalam kriteria pendek (6-10 hari) tanpa hujan.
2. Analisis Curah Hujan Dasarian ke-2 Bulan Juni 2024
Tekankan Spirit Kritisisme, Mohammad Saleh Ajak Mahasiswa Koreksi Program Pemerintah |
![]() |
---|
Erick Thohir: Liga 4 Perebutkan Piala Bupati/Walikota, Liga 3 Piala Gubernur Jawa Tengah |
![]() |
---|
Pemulihan Bisnis Perhotelan di Jateng Belum Signifikan pada Awal Semester II |
![]() |
---|
Hari Anak Nasional: Bunda Forum Anak Kunjungi LPKA Kutoarjo dan Salurkan Bantuan |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi Jateng Meningkat, Mohammad Saleh Minta Pemprov Pertahankan Kerja Kolaboratif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.