Berita Batang
Ekskavasi Temuan Candi Batu Bata di Gringsing Batang Dilanjutkan, BRIN Pastikan dari Abad ke-7
Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tengah menggali misteri candi yang disebut-sebut sebagai yang paling tua di Jawa Tengah.
Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) tengah menggali misteri candi yang disebut-sebut sebagai yang paling tua di Jawa Tengah.
Candi ini terletak di Desa Sidorejo , Kecamatan Gringsing, yang ditemukan pertama kali oleh seorang arkeolog dari Prancis dan BRIN daat melakukan penelitian di wilayah Pantai Utara pada tahun 2019.
Setelah lima tahun terhenti, BRIN akhirnya melanjutkan proses ekskavasi sebelumnya di tahun 2019.
Baca juga: Disparpora Karanganyar Gandeng The Lawu Group Kembangkan Rest Area Candi Sukuh Yang Mangkrak
Proses ekskavasi sudah membuka kembali bentuk dasar candi batu bata yang berukuran 8 meter x 8 meter tersebut.
Tim ekskavasi yang terdiri dari para ahli dari BRIN Pusat, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Ikatan Arkeologi Indonesia, telah memulai penggalian di area temuan candi.
Delineasi sementara menunjukkan bahwa kompleks candi ini memiliki luas sekitar 1,6 kilometer kali 1,6 kilometer.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, menjelaskan bahwa candi ini bisa saja mirip dengan Candi Borobudur yang menyatu dalam satu bangunan megah, atau seperti Candi Prambanan yang memiliki candi-candi terpisah dalam satu kompleks.
Bahkan, ditemukan titik candi lain sekitar 200 meter dari candi pertama.
"Proses ekskavasi akan berlangsung selama 10 hari, saat ini bentuk candi sudah mulai terlihat, dan pada 1 Juli nanti hasil ekskavasi akan disampaikan melalui diskusi dengan Bapelitbang dan DPUPR Kabupaten Batang," tutur Bambang saat ditemui di lokasi ekskavasi Candi Batu Bata, Selasa (25/6/2024).
Bambang mengatakan jika memang candi tersebut candi tertua di Jawa Tengah menjadi aset berharga yang dimiliki oleh Kabupaten Batang dan harus benar-benar dipelihara.
"Ini bisa jadi cagar hudaya dan bisa jadi ikon wisata di Jawa Tengah, khususnya Batang," ujarnya.
Dari arang yang ditemukan, diketahui bahwa candi tersebut usianya sudah 14 abad yaitu berasal dari Abad ke-7 Masehi atau tahun 630-an di periode sebelum Mataram, yaitu zaman Kalingga atau kerajaan Holing.
Dengan demikian, bisa dipastikan candi tersebut menjadi yang tertua di Jawa Tengah.
Arkeolog dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Agustijanto Indradjaja mengatakan arang yang ditemukan sudah dikirim ke New Zealand dan Amerika dan hasilnya sama berasal dari abad ke-7.
"Tereservasi, tersisa bagus, tapi hanya tersisa bagian kaki, sekitar 33 persen, sementara badan dan atap hilang.
Stok Darah PMI Batang Surplus Hingga Bisa Kirim ke Demak |
![]() |
---|
TP PKK Batang Cetak Kader Paralegal, Siap Jadi Pelindung Korban KDRT |
![]() |
---|
Naga Meliuk Gagah Lewati Ribuan Penonton Karnaval Kemerdekaan di Batang, Total Ada 85 Penampil |
![]() |
---|
Ingatkan Bahaya Cacingan, Dokter Anak Tan Evi : Jangan BAB Sembarangan, Jaga Sanitasi |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Tertunda di Batang, 2 Lokasi Belum Penuhi Syarat Teknis PUPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.