Sepak Bola Api di Desa Kawak Jepara Tahun Ini Akan Kolaborasi Dengan Desa Tegalsambi

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Permainan bola api di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya dengan tambahan penampilan perang api.

Petinggi Desa Kawak, Eko Heri Puryanto mengatakan bahwa seusai penampilan bola api tahun ini akan dikolaborasi dengan perang obor Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan menjadi Perang Api.

Dia menjelaskan dalam perang api pihaknya sudah menyediakan puluhan obor yang akan digunakan oleh pemain yang berasal dari pemuda Desa Kawak.

"Dulu berharap ada kolaborasi dengan desa lain. Perang api nantinya disiapkan 20 obor digunakan pemain," kata Eko kepada Tribunjateng, Selasa (25/6/2026)

Diketahui bahwa pertandingan bola api menjadi satu diantara rentetan sedekah bumi di Desa Kawak, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.

Petinggi Desa Kawak mengatakan bahwa tradisi bola api menjadi tradisi rutin saat sedekah bumi untuk menjaga kelestarian budaya. 

Tradisi Bola api tahun ini akan digelar pada Selasa (25/6/2024) malam usai salat isya pukul 19.30 WIB.

"Tradisi bola api kami itu selaku perangkat desa Kawak ingin menjaga budaya sepak bola api," ucapnya. 

Ia menjelaskan bahwa penampilan pertandingan bola api memiliki makna untuk memerangi hawa nafsu dan mencegah marahbahaya. 

"Dalam artian sepakbola api itu kami ambil makna adalah kami memeperangi hawa nafsu, mencegah amarah untuk mencapai kesuksesan dan kebersamaan," ungkap dia. 

Selain itu, bola api yang diikuti 20 warga lokal yang terbagi dalam dua tim untuk menciptakan prestasi. 

Bola yang digunakan dalam pertandingan terbuat dari kelapa. 

Pemerintah Desa Kawak telah menyiapkan 10 buah bola api. 

"Pemainan dari pemuda desa kawak, karangtaruna tuna belia. Bola api perlu kekompakan untuk menciptakan prestasi atau kejayaan," ungkapnya.

Dalam pertandingan bola api, kadangkala terjadi emosi dan kepancing amarah di antara pemain, tapi ada sesepuh yang mengarahkan bisa timbul damai.