Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Nasib Brigpol Charles Aniky, Polisi Yang Aniaya Warga Dicopot Sebagai Ajudan Bupati

Nasib Brigpol Charles Aniky, anggota polisi yang melakukan penganiayaan terhadap warga yang sedang menyampaikan aspirasi. 

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Ajudan Bupati Halmahera Barat Brigpol Charles Aniky melakukan penganiayaan terhadap warga yang sedang menyampaikan aspirasi. 

TRIBUNJATENG.COM - Nasib Brigpol Charles Aniky, anggota polisi yang melakukan penganiayaan terhadap warga yang sedang menyampaikan aspirasi. 

Kini ajudan Bupati Halmahera Barat tersebut pun dicopot dari jabatannya.

Brigpol Charles Aniky memukul warga yang sedang nenyampaikan aspirasi terkait kelangkaan BBM di Halmahera Barat. 

Baca juga: Tragis! Jasad Balita Ditemukan Terkubur di Samping Rumah, Diduga Korban Penganiayaan Orang Tua

Warga yang bernama Hardi warga desa Guaemadu mendapatkan kekerasan fisik saat hearing membahas kelangkaan Minyak Tanah di Kantor Bupati Senin (24/06/2024), sekitar pukul 14.41 WIT.

Aksi anarkis itu terjadi saat rapat antara Bupati Halmahera Barat, James Uang bersama Kadisperindagkop Demisius O.Boky dan juga para pemilik pangkalan Minyak Tanah di Halmahera Barat.

Usai Hearing, Hardi mau menanyakan alasan potongan jatah Minyak Tanah ditiap pangkalan di Halmahera Barat kepada Kadisperindagkop Demisius O.Boky namun dicegat ajudan Bupati.

Tak hanya mencegat, Ajudan Bupati Brigpol Charles Aniky itu kemudian mengusir keluar Hardi sehingga keduanya adu mulut.

Seketika ajudan Bupati naik pitam dan memukul sekaligus membanting lalu menginjak perut Hardi.

Ajudan Bupati Halmahera Barat Brigpol Charles Aniky melakukan penganiayaan terhadap warga yang sedang menyampaikan aspirasi. 

Aksi itu langsung dilerai personil TNI yang saat itu juga hadir saat hearing.

Hardi saat dikonfirmasi, menyayangkan aksi kekerasan oleh ajudan Bupati.

Menurutnya, bahwa yang dilakukannya bukan untuk kepentingan dirinya sendiri melainkan untuk warga Halmahera Barat.

Pihaknya tidak menerima atas aksi anarkis yang dilakukan ajudan Bupati itu.

"Aksi pemukulan itu bakal saya laporkan ke Propam Polda Maluku Utara, besok ataupun lusa pokoknya secepatnya,"ujarnya.

Ia juga menyebutkan pihaknya mengikuti Hearing tersebut karena adanya dugaan pengurangan Minyak Tanah di pangkalan-pangkalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved